
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden “Pouraya” Savings Deposit Company (LPS) mengklaim dia tidak percaya pada Dana Moneter Internasional untuk Pertumbuhan Ekonomi (IMF).
Pada bulan April, Dana Moneter Internasional sebenarnya menandai pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,7% atau 5,1% pada Januari 2012.
“Jika saya tidak menggunakan IMF, saya pikir IMF bodoh jika saya tidak percaya pada trek,” kata Pourayan pada hari Jumat (5/16).
Poraya mengatakan proyeksi IMF telah kehilangan perekonomian Indonesia. Misalnya, Dana Moneter Internasional menilai bahwa ekonomi Indonesia hanya menyumbang 2,5% pada tahun 2009, tetapi diterapkan 4,5%.
Demikian pula, pada tahun 2020, Dana Moneter Internasional memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 0,5%. Faktanya, implementasinya -2,07% karena tahun pertama adalah COVID -19.
“Ketika kontraksi global mencapai 4,6%. Ini berarti IMF berpikir kita sedang tidur, jadi ramalan mereka sangat pesimistis.”
Tidak hanya Indonesia, tetapi perkiraan IMF juga melewatkan pertumbuhan ekonomi dunia. Oleh karena itu, menurut Purbaya, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mempercayai lembaga tersebut.
Dia menyimpulkan: “Saya tidak percaya mereka, mereka lebih bodoh dari saya.”
(LDY/SFR)