
Bukittinggi, CNN Indonesia –
Tiga penumpang bus yang ditangkap oleh obat -obatan nasional provinsi narkotika barat (BNNP) untuk mengangkut 1,5 kilogram metamfetomin.
Tiga penumpang terdiri dari dua wanita dan seorang pria. Ketiganya tiba dari Aceha. Mereka ditangkap ketika bus berhenti di Survei Bus Bukittinggi pada hari Selasa (5/13).
Bos Sumatra Barat Bnnp, Brigadir Jenderal Ricky Yanuarfi, mengatakan bahwa para penulis telah ditangkap dengan bukti di Dewan Bus PT Inter-Sumatara (ALS), Jalan Soekarno Hatta Br. 88, Simpang Limau, Kota Bukittingi.
“Deteksi kasus dimulai dengan data cerdas yang diterima oleh tim intelijen Sumatin sekitar jam 5:00 malam, sehubungan dengan provinsi Aceh,” kata Jenderal De Brigadir Ricky, dalam penjelasan tertulis yang diterima oleh CNindonesia.com pada hari Rabu (14/14).
“Mengawasi informasi ini, tim bersama segera melakukan pengamatan intensif di perbatasan utara Sumatra dan Sumatra Barat.
Kemudian Selasa, bus ALS yang diduga membawa penulis kembali melintasi batas. Tim segera tertinggal sampai bus tiba di terminal / biliar ALS Bukitgi.
Bukti ditemukan dari hasil tes tersembunyi di beberapa bagian tubuh agresor. Dari lipatan celana, dari perut ke bawah pakaian dalam.
“Paket metamphetamine ditemukan tersembunyi di berbagai tempat di tubuh pelaku dengan mode kamuflase yang disimpan di lipatan celana, perut dan di belakang pakaian dalam,” katanya.
“Bukti total narkotika yang telah berhasil diamankan dengan perkiraan total 1.500 gram,” katanya.
Para tersangka sekarang dituduh Pasal 114, paragraf (2) tentang Pasal 112, paragraf (2) dalam Pasal 132. Paragraf (1) UU N ° 35 tahun 2009. Tentang narkotika, dengan ancaman kriminal maksimum hukuman mati.
(NED / WIS)