
Jakarta, CNN Indonesia –
Pelari Malaysia Muhammad Zaqhwan Zaidi terkejut ketika dia melihat Andi Gilang jatuh pada Race Super Bike (ASB) Asian dalam seri Asia Road Racing Championship (ARRC).
Zauqhwan berada tepat di belakang Andim ketika tim Astra Honda (AHRT) jatuh di babak kesembilan di Race 2 ARRC 2025 di Sirkuit Buriram di Thailand, Minggu (27/4) di sore hari.
Sebelumnya Andi mulai dari posisi kedelapan. Perlahan, tapi pasti, Andi bisa mendorong kedua, tepat di depan Zauqhwan.
Ketika dia memasuki sudut terakhir babak kesembilan, Andi menderita kecelakaan. Insiden itu menyebabkan Zauqhwan mengejutkan.
“Saya terkejut [saya menyaksikan Andi jatuh karena saya sedang menunggu motor BMW yang mungkin akan mengejar saya, tetapi melihat dan di tengah roda ketika Andi mengejar saya, saya melihat” Wow Andi bisa mendapatkan “karena ritme itu bagus, saya tahu itu karena dulu rekan setimnya.
“Jadi saya mencoba mengikutinya dan saya tidak berpikir dia bisa jatuh ke sudut terakhir, mungkin ada terlalu banyak untuk melewati batas. Mungkin itu kebahagiaannya, tapi saya tahu dia pasti akan tumbuh,” kata Runner Malaysia.
Andi, yang jatuh dan kemudian bisa bangun dan mengendarai sepeda motor untuk menyelesaikan sisa roda. Jarak yang jauh dari lawan akan membuat Andi menetap untuk menyelesaikan kesembilan.
Zauqhwan saat ini berada di urutan kedua dalam pembalap ASB 1000 dengan 40 poin berkat dua pelari sebagai pelari. Sementara para pemimpin peringkat adalah pelari Thailand, Nakarin Atirathuhuppat, yang memenangkan Rasu 1 dan 2.
Andi agak terbelakang karena ia hanya mendapatkan 17 poin dari dua pertandingan, hasil peringkat keenam dan kesembilan.
Namun, Zauqhwan mengevaluasi bahwa kompetisi dengan 1000 Juara ASB musim ini dapat diprediksi tidak hanya dengan dua balapan dalam seri pembukaan.
“Saya pikir kompetisi musim ini lebih intens antara Honda, Astra Honda, termasuk AS [Honda Racing Malaysia], termasuk BMW dan Ducati, saya pikir sekarang adalah waktu dekat, hampir 0,1 [detik], 0,2 [detik].
(NVA/Jun)