
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi regional telah menetapkan ketua Cilegon Kadin, Muh Salim, sebagai terdakwa dalam dugaan perpanjangan proyek Triange dari RP5 triliun tanpa lelang. Dia ditahan langsung setelah terdakwa dipanggil.
“Sekitar jam 9 malam, sebuah kasus diadakan untuk penentuan terdakwa dan penahanan,” kata polisi Bants seperti dikutip dari AFP.
Polisi memanggil Departemen Ketua Cilegon Kadin di industri Immatullah dan HNSI-Chairman Rufaji Jahuri sebagai terdakwa.
Dalam pernyataan demi penelitian, MUH Salim akan memainkan peran dalam memindahkan dan mengundang orang untuk melakukan dugaan diperluas di PT China Chengda Engineering.
“Muh Salim dan Ismatullah dengan pt -total (perwakilan Pt. Chengda) dan memaksa proyek,” tulis polisi Bates.
Jika perusahaan, menjadi Ismatullah yang ditikam ketika dia ditanya, sementara dia memainkan peran, sementara dia memainkan peran seolah -olah itu tidak terlibat oleh PT China Chengda Engineering.
Bagian dari Bukti Pendahuluan termasuk kepala Cilegon Kadin untuk mencoba PT China Chengda Pribumi, surat Kadin ke CT China Chengda, hingga menit 8 dan 225-25-2525.
Sebelumnya, Kadin Cilegon akan mengatakan untuk meminta untuk memiliki proyek yang menarik dari RP5-triliun tanpa tender untuk perusahaan viral di media sosial. Tingkat kelinci terkait dengan proyek penyelidikan untuk pembangunan klor etilendeign (CA-od)-factory-factory senilai RP15 triliun properti dari kelompok chandra azri.
Dalam video viral, Kadin dan sejumlah klub bisnis lainnya dengan perwakilan Cina Chengda Engineering Co, yang merupakan kontraktor untuk pabrik CA-ODC.
Setelah itu kepada seseorang yang mengaku menuntut perwakilan berlaku dari Kadin Cilegon membuka kunci proyek dalam investasi.
“Tanpa pelelangan! Bagian itu harus jelas, tanpa RP5 triliun untuk Kadin,” katanya dengan nada tinggi. (Tim / DNA)