
Jakarta, putra Indonesia –
Presiden Prabovo Subianto telah melakukan tujuh kebijakan untuk stimulasi ekonomi selama Ramadhan dan ID. Ini ditemukan oleh Menteri Ekonomi Aklanga Hartarto.
Airlangga berharap bahwa paket stimulus ekonomi ini dapat hidup dengan nyaman. Pemerintah telah berjanji untuk mengendalikan pembangunan selama inspeksi.
“Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan banyak kebijakan perangsang ekonomi untuk mempromosikan daya beli orang dan juga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Airlangga melalui Instagram @Airlanggaharto_Official, Sabtu (8/3).
Insentif pertama adalah optimalisasi distribusi bantuan sosial (bantuan sosial). Pemerintah telah menyiapkan RP150 triliun untuk Program Harapan Keluarga (PKH) I dari I 2025.
Pemerintah juga menyiapkan 16,6 triliun dari petani RP untuk membeli biji -bijian. Uang itu dijalankan oleh curah untuk membeli 3 juta ton gandum.
Stimulasi kedua adalah diskon untuk harga tiket penerbangan. Tiket penerbangan akan lebih murah sebesar 13,2 persen hingga 14 persen, 25 Maret, 7 April.
“Pajak jalan dengan diskon, tarif dari tarif perjalanan 20 persen untuk perjalanan panjang selama periode kandang,” tulis Airlangga untuk stimulus ketiga.
Keempat, program diskon untuk berbelanja pada 28-28 Februari, 28 Februari, dalam asosiasi berbagai pengusaha, di Retail Indonesia (Aprindo).
[Gambas: Instagram]
Program Apartemen Lebaran dan Tenis Hippindo memiliki pusat perbelanjaan yang berbeda untuk Asosiasi Indonesia. Pemerintah bertujuan untuk berurusan dengan 100 triliun acara RP.
Kelima, pemerintah juga menyiapkan stimulus untuk mempromosikan arahan wisata dalam perjalanan pulang. Selain itu, menjaga stabilitas harga adalah stimulus keenam dalam bentuk operasi pasar.
Stimulus terakhir tepat waktu untuk ASN dan pekerja pribadi dalam bentuk TR Cover. Pemerintah membuat ketentuan pembayaran untuk ASN lebih cepat, tiga minggu sebelumnya, untuk Lebaran dan untuk pekerja swasta, paling lambat ID.
“Akselerasi TR ke ASN dengan sekitar 50 triliun dengan distribusi RP,” kata Airlangga.
(DHF/SFR)