
Jakarta, CNN Indonesia –
Pelatih Melota United Imran Nahomari mengklaim bahwa ia tidak akan secara dramatis mengubah timnya musim depan untuk bersaing di tahap ASEAN.
Kejuaraan Klub ASEAN Melwat United akan muncul pada tahun 2025/2026. Liga ini dimenangkan oleh 57 poin dari 34 pertandingan setelah berada di urutan ketiga pada 2024/2025.
Dalam pandangan Imran, ada banyak catatan dari kinerja musim ini. Namun, ia enggan mengungkapkannya dan akan menyajikan diagnosis musim ini untuk administrasi klub musim ini.
“Dari 34 pertandingan di musim ini, saya melihat bahwa anak -anak sangat tidak biasa. Kelemahan harus ada di sana. Ada beberapa catatan. Saya biasanya setelah itu ketika saya berbicara dengan staf.”
“Dari sana saya akan melihat status apa yang harus kita perbaiki untuk kita. Ini akan lebih sulit di musim berikutnya,” kata Imran setelah pertandingan melawan Permacha dalam Yesus, Jumat (5/23).
Untuk tampil lebih baik di musim berikutnya, sambil menjaga nama baik Indonesia di Asia Tenggara, Imran berharap bahwa skuad tim tidak akan berubah karena tidak dimulai dari nol.
“Saya selalu mengatakan bahwa kami tidak dapat bermain dengan pemain yang sama di kompetisi yang berbeda. Kami tidak dapat memainkan taktik yang sama di kompetisi yang berbeda.”
Mantan pemain Persia dan Prasib itu berkata, “Harapan saya dari administrasi bukanlah perubahan. Jika ada banyak perubahan, itu akan sulit sejak awal lagi.”
Dalam pandangan Imran, tim juara tidak dapat segera dibentuk. Membutuhkan proses dan kesabaran. Kinerja tim di musim ini adalah bukti yang jelas dari proses ini.
Di awal musim, Melot United Lame. Setelah 10 pertandingan pertama, pertandingan tim lebih solid. Pada akhir musim ini, Maloko tidak kurang dalam 16 pertandingan berturut -turut.
“Itu sebabnya saya katakan sebelumnya, tim tidak akan banyak berubah di musim berikutnya. Jika kami diberi target tiga tahun, ini berbeda, target pertama adalah, tahun kedua, tahun ketiga adalah satu -satunya juara.”
Mantan pelatih Simming PSIM dan PSIS mengatakan, “Keberhasilan ini mungkin tidak langsung, tetapi harus segera. Jadi pelatih perlu bekerja keras untuk berpikir dalam waktu singkat,” kata mantan pelatih Simming PSIM dan PSIS.
(ABS/JAL)