
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengklaim bahwa hasil tes laboratorium publik yang dilakukan oleh polisi di Diploma Solo 6 SMM dan Universitas Gadjah Mada (UGM) ditemukan oleh polisi dan Forest College.
Pengacara Jokowi Yakup Hasibuan mengatakan penyelidik Biro Undang -Undang Kriminal Umum belum mengajukan hasil tes laboratorium yang dilakukan minggu lalu.
Yakup mengatakan dua diploma telah dikembalikan oleh para peneliti dengan laporan yang mempelajari Jokowi hari ini. Oleh karena itu, diakui bahwa masih menunggu hasil penyelidikan kriminal.
Saya melaporkan reporter hari ini di Mars (5/20).
Dan menambahkan: “Ya, kami menunggu. Jadi kami masih menunggu pembebasan resmi pencarian kriminal departemen untuk memeriksa ijazah Tuan Jokovi.”
Jokowi sebelumnya dilakukan oleh penyelidik pencari penjahat polisi yang dikatakan memiliki diploma palsu yang dirilis oleh Uleram dan tim pengacara pertahanan radikal (TPUA).
Iokovi mengatakan dia telah ditanya sekitar 22 pertanyaan tentang penyelidik investigasi kriminal Jenderal Kejahatan Polisi Hendrerit dalam satu jam ujian.
Dia mengatakan para peneliti, pertanyaan adalah semua paspor, dari level dasar satu hingga bacaan UGM.
Dijelaskan: “Permainan dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah ke perguruan tinggi, adalah 22 pertanyaan, jadi, jadi.”
Selain ijazah, Jokovi mengakui bahwa itu juga seorang siswa dengan kegiatan dan kegiatannya dan peneliti untuk kegiatannya bertanya kepadanya.
Dalam hal ini, Jenderal Djandhi Rhydi Pure, Direktur Jenderal Criminal Act untuk pencarian kriminal, katanya kepada partainya sedang melakukan penyelidikan untuk disebut diploma palsu.
Keluhan telah dikirim oleh Ketua TPUA EGI Sudjana pada 9 Desember 2024 dan menerima laporan informasi, termasuk: LI / 39/4 / Res 1.24 / 2025/9 April 2025.
“Querel of the Public Discovery (dan temuan berbagai media sosial) dari Diploma S1 Tim Aktivis Jokowi,” jelas. (FRA / TFQ / FRA)