
Jakarta, CNN Indonesia –
Yasiyerley, Menteri Kekuatan Manusia (Menaker) mengakui bahwa data yang terkait dengan pekerjaan saat ini (PHK) tidak sinkron di seluruh agensi. Dia mengatakan data penembakan akan dikombinasikan dengan pekerjaan BPG.
.
Dia mengatakan data baru sedang digunakan berdasarkan informasi dari pusat data dan sumber daya manusia dan Data Kementerian Ketenagakerjaan BPG.
Setelah menggabungkan pekerjaan BPJS, akan lebih mudah bagi pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang lebih baik dan menerapkan kebijakan yang lebih baik, katanya.
“Kami ingin mengabaikan data dari Kementerian Kekuatan Manusia, yang merupakan hasil dari integrasi data dengan pekerjaan BPJS,” kata Yasierly.
“Data digunakan sebagai dasar untuk pengembangan kebijakan. Jika Anda memiliki data penghentian, Anda perlu mengetahui zona mana dan mitigasi mana yang akan dikurangi,” katanya lagi.
Pemerintah sedang bersiap untuk mendirikan gugus tugas, dan mempertanyakan mitigasi yang mereka katakan. Selain mitigasi, gugus tugas ini dipanggil ke hulu untuk hilir.
“Karena itu, Kementerian Kekuatan Manusia terdiri dari dunia silang. Setelah itu, (gugus tugas) meneliti dampak pada kebijakan dan kondisi ekonomi yang ada,” katanya. (FEA)