
Yakarta, CNN Indonesia –
Wakil presiden komite kesepuluh Dewan Perwakilan Rakyat mengevaluasi bahwa dugaan eksploitasi pemain sirkus di sirkus timur di Indonesia (OCI) dimasukkan dalam total pelanggaran hak asasi manusia.
Ringkasan bahwa Sugiat menunjukkan hasil penelitian tentang Komnas Ham, Komnas Perempuan dan informasi para korban dalam pertemuan publik dengan Komite Kelima Belas Parlemen, pada hari Rabu (23/4).
“Menurut hasilnya, saya pikir ini telah menjelaskan oleh pengacara dan para korban dan memperbaikinya melalui hasil penelitian tentang Komnas Ham dan Komnas Perempuan, ini adalah pelanggaran serius,” kata Sujiyat setelah hadirin.
Dipercayai bahwa kasus tersebut memasuki bidang kriminal. Selain itu, beberapa pemain sirkus belum direkrut sejak usia 2 hingga 5 tahun.
Sujiyat mengatakan, seperti yang mereka katakan, dikeluarkan dari keluarga mereka untuk dipekerjakan dan diedarkan terlepas dari kenyataan bahwa usia mereka tidak memenuhi persyaratan pekerjaan. Komite Ketigabelas, lanjutnya, Sujiyat, dan berjanji untuk terus mengawasi kasus ini dengan presisi.
Dia mengatakan: “Ternyata mereka 5 tahun, dua tahun atau 3 tahun yang lalu, dan beberapa dari mereka beredar selama 8 tahun, dan OCI yang dia beli, East Circus Indonesia yang dibelinya. Penjual itu adalah orang tuanya.
Pada kesempatan itu, beberapa korban mengatakan bahwa pengakuan prosedur eksploitasi yang mereka terima dengan bergabung dengan OCI. Bahkan dilarang pergi.
Vivi Nourhaadi, salah satu korban, mengatakan mereka adalah korban penganiayaan setelah penangkapan mereka saat berusaha melarikan diri. Tidak hanya tubuh, Vivi mengaku bahwa anggotanya terkejut menggunakan arus gajah.
“Setelah saya melarikan diri, setelah tiga hari, dia bernafas di udara luar, mereka menangkap saya lagi dengan aman, dan setelah itu saya dipindahkan ke posisi keamanan dan dipindahkan ke rumah,” kata Vivi dalam audiensi.
Dia menambahkan: “Bahkan di tengah jalan, saya dipukuli, dia berkata hampir, sampai saya memasuki rumah saya di kantornya dan saya terkejut menggunakan kursus gajah, sampai alat kelamin saya mengejutkan saya.”
Oci Taman Safari telah membantahnya. Diduga bahwa pendiri dan komisaris Taman Safari Indonesia, Tony Seminan akan menjadi aktor atau insentif di balik tuduhan ini. Dia juga mengatakan akan mengambil tindakan hukum atas tuduhan itu. Dia mengatakan dia tahu bagian yang melakukan insentif di balik posisi penuntutan.
“Di belakang semua ini, sudah ada efeknya.
(Thr/isn)