
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi mengatakan bahwa seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (Yuka Yoni) (Yuda Juni), Kenzish, Ertzo (22), meninggal di kamp.
“Ini (trauma),” itu (trauma), “kata metro timur Jakarta Nicolas Ari Lilipil pada hari Jumat (7/3).
Namun, Nicholas berpendapat bahwa partai mereka masih tidak dapat menyimpulkan kematian korban.
Hasil setelah fana dan rehabilitasi setelah pemeriksaan fana dan hasil pelepasan dan korban diselidiki.
“Inilah yang harus dia analisis karena dia adalah luka yang menyebabkan cedera, dan luka -luka cederanya,” katanya.
Periksa 18 saksi
Nicolas juga menyatakan bahwa 18 saksi diperiksa oleh 18 saksi untuk mendengar kematian siswa dari United Orcha.
“Ada 13 dan lima siswa dari Inggris,” katanya.
“Sebagai seorang reporter, satu orang sebagai reporter sebagai reporter.
Terlepas dari lusinan saksi, Nicholas menyatakan bahwa partai mereka masih tidak dapat menyimpulkan kematian korban.
Karena partainya masih terus menambahkan berbagai bukti untuk menyelidiki bukti lebih lanjut dari proses investigasi.
Beberapa bukti, botol, patah, batu yang digunakan.
“Kami telah melakukan kejahatan, kami juga melakukan inspeksi kematian dan Adgas eksternal, dan akhirnya, kami akan melakukan organ -organ internal ini,” kata Nicolas.
“Jadi kami belum dapat menyimpulkan hasil penelitian ilmiah, yang kami semua dan kami sekarang. Kami meminta waktu,” tambahnya.
Kenz (22) dituduh menyerang lingkungan Kavaarta (22).
Peristiwa itu dimulai ketika pasangan itu minum dengan rekan -rekan mereka dengan rekan -rekan mereka sekitar pukul 16:30 getaran 16: 30.
Di tengah operasi, korban mengambil bagian dalam perselisihan pertempuran dua kali. Bahkan, itu terhambat karena keamanan kampus.
Mount ditawarkan oleh akun Instagram -nya.
“Acara saat ini dilakukan oleh pihak berwenang. Oleh karena itu, kami mengundang semua pihak untuk mematuhi persidangan yang ada dan menyebarkan informasi yang tidak dikonfirmasi oleh pihak berwenang.