
Jakarta, CNN Indonesia –
Perusahaan Logistik Global United Plot Service (UPS) mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pekerjaan (PHK) 20.000 pekerja dan 73 fasilitas operasional.
Langkah ini diambil setelah pengurangan volume transportasi Amazon dan tekanan sebagai akibat dari tarif komersial yang disimpan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Seorang juru bicara Sai menjelaskan bahwa pemecatan ini terjadi karena perusahaan akan mengurangi 50 persen volume transportasi Amazon, yang merupakan pelanggan terbesarnya.
Selain itu, langkah ini adalah bagian dari efisiensi operasional besar -besaran dan program restrukturisasi yang dilakukan perusahaan.
Sementara itu, juru bicara Amazon mengatakan partainya menghormati keputusan Sai.
“Karena kebutuhan operasionalnya, UPS telah meminta untuk mengurangi volume dan menghormati keputusan,” kata juru bicara Amazon dan meluncurkan Reuters pada hari Rabu (30/4).
Langkah ini berada di tengah -tengah pengaruh kebijakan perdagangan agresif pemerintah Trump, yang memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kekhawatiran tentang potensi resesi.
Presiden O’Brien Teamsters Union telah menyatakan bahwa UPS wajib menciptakan 30.000 pekerjaan baru berdasarkan perjanjian kerja nasional yang valid.
“Jika sebuah perusahaan bermaksud untuk melanggar kontrak kami atau mencoba mengorbankan pekerjaan tim yang keras, Sai akan menghadapi perlawanan besar,” katanya.
Menanggapi hal ini, Sai menyatakan bahwa bagian mereka akan terus memenuhi ketentuan kontrak. Dari laporan tahunan terbarunya, UPS di Amerika Serikat memiliki sekitar 406.000 karyawan, lebih dari 75 persen dari mereka adalah anggota serikat pekerja.
CEO UPS, CEO Carol Tome, dalam penyajian hasil keuangan perusahaan, mengatakan bahwa dunia saat ini menghadapi gangguan negosiasi potensial terbesar selama 100 tahun.
UPS, sebagai perusahaan terbesar di dunia, adalah indikator penting dari kondisi ekonomi dunia. Saingan utama, FedEx, telah memberikan sinyal untuk mengekang ekonomi sejak Maret.
Sebagai bagian dari strategi efisiensi, UPS berfokus pada penghematan biaya hingga $ 3,5 miliar atau setara dengan 58,51 triliun rp (dengan asumsi tingkat perubahan RP 16 718 untuk dolar Amerika Utara) pada tahun 2025.
Perusahaan juga mengungkapkan bahwa sebagian besar volume pengiriman Amazon adalah kerugian, khususnya transportasi pusat atau pusat kinerja.
Pada kuartal kedua tahun ini, UPS memperkirakan margin operasional perusahaan secara keseluruhan akan sekitar 9,3 persen, dari dua digit yang biasanya diharapkan investor.
Dipercayai bahwa segmen bisnis terbesar dan paling penting di Amerika Serikat akan mengurangi sekitar 9 persen dalam jumlah rata -rata paket harian yang diobati, serta pengurangan pendapatan sebagai persentase dari satu digit.
(Dari/sfr)