
Kupang, CNN Indonesia –
Organisasi (BMKG) meteorologi, iklim dan geofisika mendukung pemantauan hilal untuk menentukan awal Shawwal 1446 Hijri. Sejak pengamatan, bulan baru belum terlihat, dan bulan pertama kali tenggelam dalam matahari.
Hilal telah dikendalikan oleh Kantor Regional Petugas dan Indonic Islam Institute (LDII), BMKG NTT, Kupang, Sabtu (29/3).
Tiga teropong digunakan oleh petugas untuk menonton bulan baru dan melawan bagian barat.
“Metode menonton New Moon menargetkan matahari dan mengarahkan matahari terbenam sebelum matahari terbenam.”
Regina Seriz, kepala Kantor Regional Kementerian Agama Agama, menjelaskan bahwa hasil dari ini diikuti, Bulan Baru masih tidak terlihat.
“Mereka tidak terlihat dari hasil pemantauan hilal,” katanya.
Reginaldus mengatakan bahwa ada tiga penolakan terhadap Kementerian Konsor dan Kementerian Agama, khususnya di kota Kupang, Sumba Timur dan Allor. Bulan baru tidak terlihat dari tiga posisi.
Menurutnya, dalam tiga posisi hasilnya akan dikirim ke Kementerian Agama, untuk pindah ke KTT Isbat, yang akan memimpin agama Nasirdin Umar.
“Hasil partisipasi kami hari ini akan dikirim ke salah satu dari 34 negara bagian yang dikirim oleh Jakarta ke pusat Jakarta, yang akan menyajikannya melalui 1 persidangan Shavlal,” katanya.
Pada saat yang sama, meteorologi dan meteorit dan meteorit telah menyatakan bahwa pinjaman di stasiun BMKG Kupang, dari hasil bulan di bawah sinar matahari.
“Bulan tenggelam di 17.42.30 dan di bawah sinar matahari (jam) 17.51.13 wita sehingga ada perbedaan di bulan 9 menit yang lalu,” kata Vibou.
Menurutnya, posisi bulan masih minus ketika matahari dicuci dengan minus 2 derajat 37,47 menit.
(FRA / ELY / FRA)