
Jakarta, CNN Indonesia –
Harga minyak mentah global biasanya stabil dalam perdagangan pada hari Selasa (6/5), turun ke level terendah di sesi sebelumnya.
Kemarin, harga minyak dipromosikan karena keputusan OPEC+ untuk mempercepat produk. Fase -fase negara -negara produksi minyak ini mempromosikan ketakutan pasokan yang tinggi, terutama dalam kebijakan tugas AS yang takut menggunakan permintaan minyak global.
Reuters mengklaim, kontrak berjangka minyak Brent meningkat 10 sen menjadi 10 sen, dan minyak mentah perantara Amerika Serikat (WTI) naik menjadi $ 57,23 per barel Texas barat. Dua tolok ukur sebelumnya ditutup pada level terendah sejak Februari 2021.
Pada hari Sabtu, OPEC+ setuju untuk mempercepat pertumbuhan produksi minyak pada bulan kedua berturut -turut, dengan meningkatkan produksi pada bulan Juni dengan meningkatkan 411.000 barel per hari.
Peningkatan produksi delapan negara anggota OPEC+, termasuk sekutu seperti Rusia, akan meningkatkan peningkatan total produksi pada bulan April, Mei dan Juni dengan 960.000 bp. Jumlah ini sama dengan 44 persen dari total pengurangan produksi 2,2 juta Biddy, yang telah disepakati dari tahun 2022.
Sementara itu, produsen minyak dalam debat, Diamondback Energy, mengatakan bahwa produksinya akan berkurang pada hari Senin (5/5), dan bahwa ketidakpastian ekonomi global dan bahwa OPEC+ Paman US State Oil akan meningkatkan pasokan ke posisi kritis.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Scott Beses di Amerika Serikat mengatakan bahwa kebijakan tarif, pengurangan pajak dan relaksasi Presiden Donald Trump akan ditunjuk untuk mempromosikan investasi jangka panjang dalam ekonomi AS.
Selain itu, pasar keuangan adalah yang terbaik -penetapan bersikeras bahwa mereka dapat hidup dengan gangguan ekonomi jangka pendek.
Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunga patokan dalam pernyataan ini besok (7/5), serta ketidakpastian karena tingkat perdagangan.
(LDY/PT)