
Bantul, CNN Indonesia –
Pemimpin Muhammadiyah Markazi (PP), Hydar Nashir bertanya kepada Jawa, Didi Mawlady, julukan Demiol untuk meninjau program tersebut untuk mengirim siswa “Riotus” ke kamp militer.
“Itu harus diperiksa. Oleh karena itu, pengajaran kamp militer tidak menciptakan, maka tidak hanya tetapi disiplin tubuh tidak memiliki tubuh secara otomatis tetapi juga pikiran,” kata Haidear. Setelah menghancurkan konstruksi di Muhammad, sekolah internasional
Hydar berkata: “Jika Anda menyarankan Demiol, percakapan dengan Kementerian Pendidikan dan Pusat adalah apa yang dilakukan di jalur sistem pendidikan nasional dan hasil yang baik.”
Haedar mengagumi semangat proyek ini untuk menanamkan perasaan disiplin barat Jawa. Namun, model pendidikan harus diperiksa untuk dilintasi sebelum melamar.
Selain itu, Haedar juga menekankan sistem pendidikan, termasuk perubahan dalam kurikulum mengenai model pelatihan asli, yang harus mencakup berbagai pemangku kepentingan. Menurut ini, ia belum mendaftar ke departemen pendidikan di Indonesia.
“Untuk mengkritik informasi akademis,” kata Haidear.
Pada saat yang sama, Fajar Riza Ul Haq, para peserta, mengatakan bahwa kementeriannya masih sepenuhnya terlihat tentang Demul Barracks.
Dia terus mempelajari dan mempelajari pendapat para ahli pendidikan di Dewan Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Oleh karena itu, kami berpikir bahwa ini adalah pendidikan kami, kami masih mendengar banyak informasi, termasuk pendidikan dan para ahli di sekolah dan KPA, jadi kami tidak dapat berkomentar banyak tentang topik ini,” kata Vagar.
Banyak daerah di Jawa Barat telah menerapkan proyek untuk sekolah -sekolah militer yang dioperasikan oleh gubernur Jawa Barat Didi Mawaadi. Ada ratusan siswa dari berbagai daerah yang dikirim ke banyak kamp militer TNI.
Didi mengatakan bahwa program pendidikan di kamp militer yang beroperasi di banyak daerah akan melakukan banyak gelombang. Dia menjelaskan bahwa pada fase pertama, kamp militer akan dilanjutkan selama 28 hari.
Demul mengirim siswa yang sulit untuk berurusan dengan orang tua dan sekolah ke kamp -kamp militer yang akan memperkuat disiplin. Kebijakan ini meluncurkan langkah alternatif setelah orang tua menyatakan bahwa mereka tidak dapat berurusan dengan perilaku para siswa ini.
Dengan pernyataan yang telah menyegel orang tua untuk pergi ke kamp militer untuk mendisiplinkan tetapi mereka masih memfasilitasi studi akademik dan bantuan psikologis.
(com/anak)