
Jakarta, CNN Indonesia –
Zafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu telah menjadi peningkatan yang luar biasa sejak ia terikat pada Indonesia. Dia telah mencapai 20 posisi teratas dalam waktu singkat.
Zafar/Felisha memulai pasangan di Pekanbari pada Agustus tahun lalu di International Challenge of Indonesia. Zafar/Felisha segera mengakhiri turnamen dengan penghargaan.
Seminggu kemudian, Zafar/Felisha menjadi juara di acara Indonesia Masters Super 100. Dua turnamen pembuka mengarah ke penghargaan, yang dimulai dengan kebaikan Zafar/Felisha.
Pada bulan Oktober, Zafar/Felisha dapat menang dalam tantangan internasional Surabia, dan semi -final Super 100 dari Indonesia Masters II dimainkan di Surabya.
Jafar/Felisha, yang memasuki 2025, mulai memainkan permainan tingkat tinggi di turnamen. Mereka dapat menembus semi -final dari 16 tuan Indonesia dan tuan Thailand.
Dalam seri Eropa, Zafar/Felisha dapat diakses untuk memperluas kuartal Jerman dan menginjakkan kaki pada 16 orang terakhir dari Orleans Masters. Di Kejuaraan Asia, Zafar/Felisha dapat menyelami semi -final.
Karena Piala Sidarman tahun 2025 tidak dipilih, Zafar/Felisha sekali lagi mencuri perhatian di Taiwan. Zafar/Felisha berhasil memenangkan Taiwan dengan mengalahkan Degan Ferdinansa/City Fadia Silva.
Taiwan Open memenangkan kemenangan pertama di turnamen ke -300. Zafar/Felisha terus bergegas ke peringkat BWF.
Setelah menyelesaikan 274 di peringkat pada 26 Agustus, Zafar/Felisha berada di peringkat ke -20 pada bulan April.
Sebelum Taiwan berkembang, Zafar/Felisha berada di peringkat ke -22 di dunia. Kemenangan di Taiwan Terbuka membuat Zafar/Felisha kembali ke peringkat 20 teratas dunia.
(PTR/RHR)