
Jakarta, CNN Indonesia –
Lee Dong Wook kembali ke Korea Selatan untuk berbicara tentang situasi politik negaranya. Dia sekarang mendorong para pendukung untuk menggunakan hak suaranya dalam pemilihan presiden tahun 2025 -an.
Pemilihan presiden akan berlangsung pada 3 Juni setelah Pengadilan Konstitusi Korea secara resmi menunjuk Yuni Suk Yul pada 4 April. Lee Dong Vak saat ini menasihati penggemar untuk memilih pemimpin.
“Saya sering mendengar bahwa orang mengatakan mereka tidak memiliki suara, tetapi saya yakin memilih adalah cara untuk menghindari yang terburuk,” kata Lee Dong Wook di platform gelembung.
“Jika tidak ada pilihan terbaik, pilih item berikut. Tetapi jika tidak sebenarnya, pilih lebih sedikit kejahatan untuk menghindari kemenangan terburuk. Saya melihatnya seperti itu.”
Dalam hal ini, dia juga mengatakan dia memilih selama set awal. Dia berpendapat bahwa dia akan melakukan ini untuk memastikan penggunaan hak pemilihnya, bahkan jika mereka tidak dapat memilih pada 3 Juni.
“Saya telah memilih di awal karena saya memiliki program penembakan pada hari pemilihan,” katanya. “Antriannya lebih pendek, jadi lebih baik.”
Ini bukan pertama kalinya Lee Dong Wook menyatakan sikap politiknya. Dia juga membunyikan beberapa suara selama dakwaan Yoon Suk Yul.
Pada bulan Desember tahun lalu, ketika Majelis Nasional menyetujui mantan presiden Yuni Suk Yuli, ia mengunggah gambar yang memainkan generasi gadis di dunia baru dan dengan pesan: “Musim semi sedikit lebih dekat”.
Kemudian, pada tanggal 4 April, setelah keputusan Mahkamah Konstitusi, menghapus posisi Yun, Lee Dong Woke menulis: “Oh … Musim semi akan datang. Musim dingin terlalu panjang.”
Menurut Komite Pemilihan Nasional (5/30), Lee Dong Wook adalah salah satu dari 10 juta pemilih yang memilih mendukung pemungutan suara awal. Sekitar 44,3 juta penduduk dalam pemilihan presiden tahun 2025 memenuhi persyaratan pemungutan suara.
Pemilihan Presiden Korea Selatan 2025 Akhirnya enam kandidat, Lee Runting (Partai Demokrat), Kim Moon Su (Pesta Kekuatan Rakyat), Lee Joon Sok (Partai Reformasi), Kuwa Jung Gok (Partai Pekerja Demokrat) dan Jane Ho Son. (Carrie)