
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjaga pilihan untuk mengumpulkan sekitar 4.500 tentara (Korea Selatan) di Korea Selatan.
Proyek ini telah muncul sebagai bagian dari tinjauan kehadiran pasukan AS di wilayah tersebut, yang saat ini dibahas di lingkungan militer Washington.
Media Jonging Daily Korea Selatan telah melaporkan bahwa administrasi presiden Amerika Serikat telah mulai meninjau jabatan pasukan AS yang diadakan di pangkalan militer di Korea Selatan.
Dalam sebuah pidato, Trump sedang mempertimbangkan untuk memiliki beberapa pasukan di wilayah Samudra Hindia.
Namun, rencana transfer masih merupakan salah satu pandangan berbeda yang direvisi oleh perwira militer AS. Tidak ada keputusan akhir yang dibuat.
Pidato kembali dari skuad ini juga telah berkemit dengan debat internal besar tentang fleksibilitas strategi militer AS di semenanjung.
Beberapa lingkungan di Washington mendorong perluasan taktik militer yang sangat bersemangat untuk pasukan AS di Korea Selatan (pasukan AS/USF AS).
Sebelumnya, media melaporkan pada hari Kamis (5/22) pada hari Kamis (5/22), sebuah opsi dipertimbangkan oleh Pentagon untuk menarik setidaknya 4.500 tentara dari Korea Selatan dan dipindahkan ke orang India lainnya, termasuk Guam.
Namun, proposal itu tidak secara resmi disajikan kepada Trump dan masih dalam fase perdebatan internal di antara para pejabat militer terkemuka.
Sementara itu, seorang juru bicara Pentagon mengatakan tidak ada keputusan politik yang diumumkan tentang Itikaf.
“Tidak ada pengumuman politik yang dibuat,” katanya sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang transfer ribuan pasukan AS dari Korea Selatan. “
Di sisi lain, pertanyaan menolak Korea Utara adalah agenda strategis yang penting bagi pemerintah Amerika Serikat selama kerajaan Trump.
(dari/pt)