
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Presiden Eddy Soeparno, Presiden Presiden PDIP Prabowo Megawati Soekarnoputri, bersama dengan pemerintah adalah dukungan bagi pemerintah.
Eddy percaya bahwa pertemuan itu akan menjadi sinyal PDIP yang terhubung ke kabinet merah dan putih.
“Tentu saja, dapat ditafsirkan bahwa PDIP akan berpartisipasi dalam Pemerintah dan Kabinet.” Katanya.
“Namun, Ms. Mega mengkonfirmasi bahwa dukungan ini adalah dukungan resmi pemerintah, tetapi juga mengkonfirmasi bahwa PDIP tidak menempatkan kadernya di kabinet.”
Dia juga berpikir bahwa PDIP memiliki posisi politik yang sama dengan NASDE, yang mendukung pemerintah, terlepas dari kenyataan bahwa mereka tidak memiliki kader di Kabinet Prabowo.
Eddy juga membandingkan posisi PDIP dengan Bay of President Joko Widod (Jokowi). Pada saat itu, Mr. Bay mendukung, tetapi dia berada di luar kabinet.
Eddy, “Itu sebabnya saya pikir itu bukan ketidakberesan, itu adalah norma yang sudah bekerja di Indonesia dan bekerja secara efektif.” Katanya.
“Karena dukungan ini tidak berarti bahwa itu harus dimasukkan dalam kabinet, tetapi mendukung berbagai kebijakan yang dapat dilakukan melalui kebijakan parlemen.”
Pertemuan antara Prabowo-Megawati berlangsung pada hari Senin, Senin, di Teuku Umar. Pertemuan itu memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Saat mengunjungi Teuk Umar, ia menemani beberapa menteri kabinet merah dan putih.
Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Prabowo-Megawati berbicara lebih banyak tentang empat mata di pertemuan itu.
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo-Megawati sedang mendiskusikan serangkaian hal. Salah satu dari mereka mengatakan diskusi Prabowo tentang tarif impor timbal balik yang ditentukan oleh presiden AS (AS) Donald Trump. (MAB/TSA)