
Jakarta CNN Indonesia –
Produsen Konten Media Sosial atau Palangka Ray, Sailullah. Alias Saif Hola memiliki wawancara dengan Gubernur Pusat Calimantan. (Central Calimanton) Agustiar bersama -sama, yang merupakan alasan mengapa
Persidangan normal dengan Saif Hola diadakan di Betang Hapakat, kantor Dayak tengah di Kalimantan Tengah.
Dandan Ardi, yang memiliki pemangku kepentingan normal, mengatakan bahwa persidangan pada hari itu adalah awal dari proses normal oleh Central Calimantan Daddy Institute.
“Hari ini kami baru saja mengklarifikasi, kami mencari informasi hari ini dan menemukan informasi. Kami akan melaporkan ke Damang Basarahai. Kemudian, keputusannya adalah Damang Basarahai, yang akan diadakan pada hari Jumat (25/4) setelah Jumat. [Doa pada hari Jumat] Hari ini kami tidak dapat memutuskan,” kata Dandan.
Dilaporkan bahwa kemungkinan akan menghina Gubernur Calimantan Central sampai dianggap memalukan bagi martabat Dayak.
“Surat dakwaan itu seperti isi iklan, penghinaan, manajemen, rasa malu martabat gubernur provinsi, keluarga, dan masih menjual prestise dari Dayak.” Dia menambahkan.
Dandan Ardi mengatakan dalam penyelidikan pada hari Selasa. Saif Hola, seperti yang dilaporkan, dijelaskan dan menerima konten yang dibuatnya Saif, Dandan, mengakui bahwa konten itu dibuat dari inisiatif pribadi tanpa memesan atau intervensi di kedua belah pihak.
“Pengakuannya adalah bahwa bukti ada di sana. Oleh karena itu, tradisi itu jujur dalam persidangan, bukan sebagai detektif resmi, dengan penerimaan formal.
Bacaan sesi normal diadakan pada hari Jumat di tempat yang sama. Betang Happy, Dewan Normal Kalimantan Dayak Tengah
Dasar untuk operasi normal tergantung pada PerDA 6 tahun 2018, yang berkaitan dengan peraturan regional Palangka Raya No.15 tahun 2009 untuk terhubung dengan Institut Normal Dayak di Palangka Ray.
Ini juga tergantung pada dekrit kerajaan walikota Palangka Ray dalam kinerja normal Kelurahan di Palangka Ray. Nomor: 188.45/240/2022 dari 12 Juli 2022.
Pada akhirnya, itu didasarkan pada laporan oleh Andreas Juneka, sebagai jaksa penuntut terhadap Syaiilylah (Saif Hola/Saillah) tentang “Parodia Jurnalis dan Gubernur” di Instagram SAF_HOLA.
Sebelumnya, Saif memiliki permintaan maaf terbuka untuk wawancara dengan Gubernur Pusat Kalimantan Agustir Sabra.
Apologi terbuka -terbuka dikirim oleh Saif di PWI Central Kalimanth pada hari Senin (21/4).
“Saya minta maaf. Saya membuat konten karena ketidaktahuan saya tidak memiliki niat untuk melecehkan dan membenci sendirian. Saya mengakui bahwa itu adalah kesalahan saya sepenuhnya,” katanya.
Saif juga berjanji untuk lebih berhati -hati di masa depan dan membuat konten yang lebih positif dan lebih berguna bagi masyarakat.
Pada saat yang sama, presiden Kalimantan Pwi Muhammad Zainal Central Kalimantan mengutuk gugatan itu dengan keras. Ketika dia mengatakan apa yang dilukai oleh Saif oleh kejujuran karier profesional berita.
“Karier sebagai surat kabar bukan karena itu tidak mengganggu siapa pun karena profesi ini adalah profesi yang dihormati. Tetapi tidak mengganggu kritik kreatif dengan benar,” katanya.
“Jurnalis tidak boleh malu oleh siapa pun. Tindakan ini adalah nama yang baik untuk jurnalis yang bekerja secara profesional dan etis,” tambah Zainal.
Baca semua berita di sini (anak -anak/ke)