
Jakarta, CNN Indonesia –
Baru -baru ini, media sosial viral menyangkut bahaya konsumsi ikan yang dipanggang. Dikatakan bahwa ikan nutrisi penuh dapat berubah menjadi kanker yang menyebabkan makanan jika diproses selama dipanggang. Apakah itu benar?
Ahli gizi klinis Johannes K. Chandravinat mengkonfirmasi hal ini. Dia menekankan bahwa kecemasan ini bukan tanpa alasan.
“Ikan yang dipanggang sebenarnya berbahaya dan bahkan dapat menyebabkan kanker,” kata Johannes cnnindonesia.com pada hari Selasa (3/6).
Kenapa sih? Masalah terjadi ketika ikan disiapkan dengan metode memanggang pada suhu tinggi, yang umum di Indonesia.
Suhu memanggang antara 150-200 derajat Celcius memiliki rasa yang tajam dan tekstur yang jelas yang disukai banyak orang. Namun, proses memanggang dapat menyebabkan senyawa oksidasi toksik aldehida atau oksidasi karsinogenik lemak dan dapat menyebabkan kanker.
“Ini jelas merupakan risiko tambahan yang harus diperhitungkan, terutama jika ikan diproses dalam satu minyak,” katanya.
Selain itu, kombinasi suhu tinggi dan efek oksigen sebenarnya mengganggu nutrisi penting pada ikan.
Johannes mengatakan teknik memanggang mengurangi omega-3 menjadi 70-85 persen. Meskipun omega-3 ini adalah salah satu keuntungan makan ikan. Jangan goreng
Ikan sebenarnya adalah sumber protein berkualitas tinggi, dimulai dengan lemak sehat, mineral dan vitamin penting lainnya.
Menurut Johann, protein ikan juga menyediakan asam amino esensial yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia. Ikan juga mengandung asam lemak yang baik, terutama rantai panjang, seperti DHA (asam domeksenat) dan EPA (asam eicosapentaenate).
“Mereka berdua membuktikan bahwa untuk mencegah berbagai penyakit radang, gangguan mental, penyakit jantung,” jelasnya.
Ikan tidak hanya mengandung vitamin B1 dan B3, serta mineral yang membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Ikan sungguhan adalah pilihan yang tepat untuk menu harian makanan sehat jika diproses dengan benar.
Metode memasak harus dihindari, tetapi ini tidak berarti bahwa ikan harus dimakan mentah. Menurut Johannes, memasak masih diperlukan untuk membunuh mikroorganisme dan mematikan enzim dalam daging ikan.
Memasak juga memfasilitasi proses pencernaan dan makan penyerapan tubuh. Perlu dicatat bahwa teknik memasak digunakan, serta suhu dan durasi yang tepat.
Suhunya terlalu tinggi untuk waktu yang lama, dapat menyebabkan bau kabur, tekstur yang tidak menyenangkan dan hilangnya vitamin yang larut dalam air.
“Ikan harus dimasak, misalnya, memasak, dimasak, direbus, dipanggang atau dibuat merica,” katanya. (Tis/els)