
Jakarta, CNN Indonesia –
Idul Fitri Al -Aadh sangat penting bagi umat Islam. Tidak hanya pada hari pembunuhan hewan yang berbakti, Idul Fitri adalah penting tentang dedikasi dan kemurnian para pelayan.
Idul Fitri Al -aadh mengajarkan Idul Fitri Al -aadh (ID) adalah bagian penting dari rantai doa karena memiliki pesan moral, berpikir untuk memperkuat nilai iman dan kepercayaan.
Pengidentifikasi biasanya dinyatakan setelah doa. Contoh -contoh ajaran Idul Fitri berikut dapat digunakan sebagai referensi untuk para aktivis dan penyembah untuk memperdalam pentingnya liburan nyata yang dikhususkan.
NU Menurut situs web, pengabaran Idha yang berkhotbah berikut ini kecil dan menyentuh. Idul Fitri -Aadh 1
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Valilhil Hamd.
Muslim Ma’asyiral dari Rauhimkumullah,
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pagi dari berkat ini atas kehadiran Allah SWT, yang memberi kami kesempatan untuk meyakinkan iman, Islam dan Idul Fitri.
Idul Fitri adalah laju kejujuran dan kepatuhan Nabi Ibrahim, dan Nabi Ismail memiliki langkah untuk mengikuti kecepatan dalam pelaksanaan perintah -perintah Allah. Kisah ini mengajarkan kita tentang kejujuran dalam kepatuhan penuh dengan korban dan Allah SWT.
Penyembahan korban tidak hanya terdiri dari membunuh binatang, tetapi juga simbol diri Anda, kekayaan dan ego, untuk lebih dekat dengan Tuhan. Berkat pengorbanan, kita belajar menjadi orang yang murah hati yang merawat orang lain, dan mereka siap untuk berkorban untuk selamanya.
Sebagai firman Tuhan dalam qs. Al-Bakra Shloka 197:
“Bersenjata dengan dan benar -benar resep terbaik adalah kemurnian.”
Mari kita lakukan momen ini Idul Fitri sebagai cara untuk meningkatkan kebersihan, mengurus perawatan dan memperkuat hubungan antara orang -orang.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Valilhil Hamd.
Idul Fitri -Aadh Teach 2
Hadirin sekalian, Idul Fitri, yang diberkati oleh Allah,
Pada hari yang indah ini, kita ingat peristiwa besar dalam sejarah iman, yaitu kisah korban Nabi Ibrahim dan keluarganya. Namun, kita sering lupa bahwa ada seorang wanita luar biasa di balik cerita itu, yang menunjukkan contoh dalam kepatuhan dan kesabaran, yaitu Satar dari seribu.
Ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Sati seribu dan putranya, Ismaila di Lembah Idle di Jałowa Dolina, sati seribu perintah yang diterima dengan kejujuran. Dia tidak mengeluh atau mempertanyakan keputusan suaminya, tetapi dia mempercayai Tuhan dan berlari antara Safa dan Marwa Hills dan mencoba mencari air untuk anaknya.
Upaya dan kesabaran Sati seribu akhirnya diberikan oleh Tuhan pelepasan air, yang sampai sekarang menjadi sumber kehidupan jutaan Muslim.
Dari sejarah Sati seribu, kita belajar bahwa kepatuhan dan kesabaran adalah kunci untuk tes kehidupan. Dia tidak hanya mengikuti suaminya, tetapi juga menunjukkan kesabaran luar biasa dalam menangani kesulitan.
Sebagai Muslim, kita belajar mengikuti fitur -fitur hebat ini dalam kehidupan sehari -hari. Dalam menghadapi berbagai tes dan tantangan, mari kita tingkatkan kepatuhan dan kesabaran Tuhan dalam hidup.
Allah Self selalu memberi kita kekuatan untuk mengikuti fitur -fitur besar Siti seribu dan menerima semua kultus kita, termasuk korban yang kita lakukan hari ini.
Idul Fitri -Aadh mengajar 3
Muslim Ma’asyiral Rahimkumullah …
Hari ini adalah hari yang penuh dengan Yang Mulia. Hari ini adalah Idul Fitri Al -Aadadh, hari kita mengingat peristiwa besar: sebagai korban Nabi Ibrahim dan sebagai Nabi Ismail. Tetapi tidak hanya peringatan historis, Idul Fitri adalah kecepatan memperkuat nilai rasa iman, pengorbanan dan perhatian.
Ritual membunuh hewan pengorbanan bukan hanya praktik ibadah Mahada, tetapi juga bentuk kepedulian yang kuat tentang orang lain. Dalam ajaran Islam, seperti yang dikonfirmasi oleh para sarjana kami, korban adalah bagian dari kecemasan terhadap mereka yang lapar yang jarang menyukai daging yang tinggal di dalam perbatasan.
Allah SWT berkata:
“Daging dan darah unta suatu hari nanti tidak bisa mencapai Tuhan, tetapi kamu bisa mencapai kebersihan.” (Qs. Al-Haz: 37)
Wanita dan tuan -tuan yang diberkati oleh Allah,
Berapa banyak saudara kita bisa makan daging hanya selama Idul Fitri -Aadh? Jadi ketika kita mengorbankan diri kita sendiri, kita tidak hanya mendekati Tuhan, tetapi juga membantu orang lain. Ini adalah inti dari Tasmih (toleransi), ta ‘vun (saling membantu) dan ukhuva (persaudaraan), yang selalu ditahan oleh para sarjana.
Allah memberi jemaat kemuliaan,
Mari kita buat momen ini untuk memperkuat Ukhua Islamiah dan Ukhuva. Jangan biarkan saudara kita kelaparan dan tetap dalam kekurangan. Jika Anda bisa, bagikan. Faktanya, Hadis Nabi Muhammad disebutkan:
“Itu tidak sempurna untuk iman seseorang di antara kamu sampai dia mencintai saudaranya, sama seperti dia mencintai.” (HR Bukhari dan Muslim)
Idul Fitri Al -aadh tidak hanya terdiri dari membunuh binatang, tetapi juga membunuh sifat egois, serakah dan acuh tak acuh dari orang lain. Korban adalah jembatan cinta antara kompeten dan kebutuhan.
Allah menerima korban kita, mengampuni dosa -dosa kita dan mencintai orang lain di dalam hati kita. Mari kita buat Idul Fitri untuk sementara waktu untuk memperkuat belas kasih dan solidaritas dalam masyarakat.
Mengajar Idul Fitri Al -Aadh mengingatkan kita untuk memahami arti sebenarnya dari hari ini Idul Fitri. Kami berharap kami dapat mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari -hari. (Lady/Juh)