
Jakarta, CNN Indonesia –
Institut Keamanan dihukum karena Lukmann Sukimomatima setelah kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
Pengamat polisi penerbit Bang Bang Lukmint sangat penting. Alasan untuk ini adalah peristiwa -peristiwa di Polisi Nasional Favarazzara dan lembaga pemerintah yang malu.
Bang Bang, artikel berlapis juga mencatat bahwa kejahatan seks terhadap anak -anak adalah di antara kejahatan yang terpisah dan serius.
“Pelanggaran seksual untuk anak di bawah umur, termasuk kejahatan biasa dan kejahatan paling serius,” dia hari Rabu (12/3).
“Ini berarti bahwa Kepolisian Nasional harus menyelesaikan proses kriminal dan memerlukannya dalam beberapa artikel.
Pada saat yang sama, Bamshan, proses kriminal menuntut agar harus dihentikan dalam pelatihan etika profesional, tetapi juga untuk diungkapkan. Dia kemudian mendesaknya untuk mempercepat upacara moral, bersama dengan proses kriminal.
“Satu kata dipecat dan memiliki proses kriminal. Perlindungan hak untuk beremigrasi dan negara,” katanya.
Harus diberhentikan
Sementara itu, NUSA Timur menuntut agar para kepala polisi nasional diberhentikan segera setelah kecanduan narkoba dan kekerasan seksual.
“Saya segera memberi tahu kebakaran itu (AKBP. Cepat) karena tidak cocok untuk petugas polisi,” kata, pada hari Selasa, Sarah Lelly Mbboi, Kepala Polisi Regional NTT, mengatakan. 11/3).
Mengandalkan Fara harus dipertahankan oleh Phara dan anak -anak, terutama anggota polisi nasional. Namun, sekolah menengah diduga memindahkan anak -anak mereka.
“Saya tidak hanya khawatir bahwa seorang kepala polisi akan mengizinkan hal lain,” katanya.
Lily juga NTT meminta kebijakan polisi untuk melindungi korban, keluarga, saksi dan korban di pagi hari.
Saat ini, Livby Synlaele dari NTT Women’s House, NTT secara seksual, dan jumlah kekerasan seksual dengan anak -anak dan wanita memiliki kualitas dan kuantitas yang sangat tinggi.
Dengan demikian, Kepala Kepolisian Nasional Liben dan Kepolisian Regional NTT, kepala polisi daerah NTT, tidak akan diulang seperti orang bodoh karena kekerasan terhadap anak -anak, terutama kekerasan seksual.
“Dan orang -orang yang perlu melindungi diri dari anak -anak. Fungsi polisi adalah untuk melindungi mereka, tetapi orang -orang yang melakukannya tidak diragukan lagi akan mempengaruhi,” hidup.
Di masa lalu, AKBP Fahar, polisi NGA, ditangkap dalam penyalahgunaan polisi regional pada hari Kamis (20/2) NTT.
Hasil tes urin menunjukkan bahwa tes penuntut diuji untuk penggunaan obat mangsa. Pada saat yang sama, kekerasan seksual antiselarm juga tersebar luas oleh Biro Asosiasi Polisi Regional NTT untuk fase investigasi. (FRA / TFQ / ELECTRY)