
Jakarta, CNN Indonesia –
Pada hari Senin, Hamas diserahkan kepada prajurit Israel kepada angkatan bersenjata Israel (12/5). Alexander telah ditangkap di Gaza sejak 2023.
Menurut pernyataan Hamas.
Pasukan Israel mengatakan bahwa Alexander kembali untuk bertemu dengan keluarganya. Berganda Welcome juga dikumpulkan untuk menyambut Alexander Alexander Navar, New Jersey.
Rilis Alexander muncul setelah Hamas mengungkapkan bahwa ia akan berbicara langsung dengan gencatan senjata dengan Amerika Serikat.
“Kami bersikeras bahwa pembicaraan yang serius dan bertanggung jawab akan menghasilkan bentuk sandera pembebasan, dan agresi yang berkelanjutan akan berhubungan dengan penderitaan dan dapat membunuh mereka.
“Kami mendesak presiden untuk menyentuh perang ini,” lanjut pernyataan itu.
Alexander adalah sandera terakhir bagi warga negara AS yang masih hidup di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji kembalinya Alexander dan menekankan bahwa partainya akan bekerja untuk memulangkan semua sandera dan hilang, tidak peduli siapa yang masih hidup atau mati.
Dia juga berterima kasih kepada Trump atas pembebasannya. Namun, Netanyahu menekankan bahwa tidak akan ada gencatan senjata di belakang pembebasan gila Alexander.
Israel hanya menghentikan operasi militer sementara dalam rilis sandera berusia 21 tahun. Israel mengklaim bahwa jeda memberikan sisa Gaza untuk istirahat mereka.
Dari 251 sandera, 57 masih tersedia di Gaza, termasuk 34, menurut tentara Israel.
Pada 18 Maret, Israel melanggar gencatan senjata pada 18 Maret, 18 Januari. Kementerian Kesehatan Gaza telah menyatakan bahwa Israel telah melanggar 2.749 orang, karena Israel telah melanggar perjanjian tersebut, sehingga jumlah total Gaza telah mencapai 52.862 Oktober 202. (DNA))