
Bandung, CNN Indonesia –
Polisi di beberapa daerah peleburan massal diduga tertarik pada kerusuhan antara perayaan hari kerja (hari Mei) pada hari Kamis (1/5).
Beberapa dari mereka ditemukan di Jakarta, yaitu, dari depan kompleks parlemen, di Semarang, dan Bandung.
Sedikit
Di Jawa Tengah, polisi mengoperasikan tindakan itu untuk menghormati hari kerja di depan penguasa pusat Jawa untuk Jalan Pahlawan, Kota Semarang, pada Kamis sore. Lokasi oleh Antara, pemandangan dipegang oleh polisi setelah tantangan tindakan yang menyebabkan gangguan oleh massa yang berpakaian hitam.
Sebelumnya, aksi ingatan hari kerja dihadiri oleh karyawan dari berbagai organisasi yang terjadi di pagi hari.
Sekelompok orang berpakaian hitam kemudian bergabung dengan massa aksi sekitar pukul 15:00.
Kerusuhan pecah setelah kelompok kerja yang akan tersebar setelah tindakan selesai.
Tim yang menembus para pekerja diduga menyebabkan kerusuhan, melempar batu, botol, dan strain kayu.
Petugas Wive yang sedang menunggu sejak awal mencoba menyebarkan tindakan dengan peluncuran air dan air.
Pembongkaran massal dan kemudian pensiun ke selatan dan utara mencapai kompleks kampus Semarang Unip.
Mantan Kepala Polisi Jawa Tengah, mantan Komisaris Pol Artanto, mengatakan petugas terus menyerahkan pendekatan kemanusiaan dan mendesak untuk keamanan tenaga kerja.
“Kami menghargai kolega yang masih memiliki tindakan damai,” katanya.
Dia menambahkan bahwa peserta dalam pekerjaan hari kerja diundang untuk mengetahui tantangan dari mereka yang mencoba menciptakan kekacauan.
Momok
Kerusuhan hari aksi Mei yang disebabkan oleh massa pakaian hitam yang juga diadakan di ibukota provinsi Jawa Barat, Bandung.
Aksi Mayday di Bandung, yang berbasis di Cikapayang Park, Kamis (1/5), pada awalnya damai. Lusinan pekerja serikat XN menyatakan ambisi mereka dengan damai.
Mengikuti penyebaran pekerja massa, sekelompok besar orang kulit hitam yang mengenakan tindakan provokatif, mengirim petugas polisi yang dibubarkan oleh pekerja KSN.
Berdasarkan pengawasan cnnindonesia.com, massa hitam dan bahkan serangan dengan botol es, batu, dan kembang api.
Dia tidak hanya menyerang polisi, massa juga memblokir Jalan Dipatiukur. Beberapa orang dari massa kemeja hitam massa dan bahkan menghalangi mobil -mobil komunitas yang melintasi daerah Cikapiang.
Polisi juga pindah untuk membuat yang menguntungkan di daerah Cikapayang Simpang. Para petugas segera membawa Dalmas, membuat kecerahan.
Tidak kurang dari 20 menit, polisi akhirnya berhasil menyebarkan massa kemeja hitam.
“Saat ini, situasinya menguntungkan.
(CSR/Antara/Kid)