
Jakarta, CNN Indonesia –
Roket Rusia dan pesawat tak berawak diserang oleh setidaknya 15 orang pada hari Sabtu (5/24). Serangan ini terjadi begitu Rusia dan Ukraina bertukar tahanan besar.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan 14 rudal balistik semalam dan total 250 drone.
Serangan terhadap KIV terjadi beberapa jam setelah Rusia dan Ukraina menyelesaikan fase pertama perubahan tahanan yang disepakati minggu lalu di Istanbul. Jika berjalan lancar, itu akan menjadi tahanan terbesar dari awal konflik.
Kedua belah pihak telah menerima 390 orang di fase pertama, dengan masing -masing pihak menggantikan total 1.000 orang.
Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga mengatakan kepada X bahwa spesies serangan Rusia adalah bukti yang jelas bahwa sanksi besar diperlukan untuk mempercepat proses perdamaian.
Pejabat kota di Kyiv telah melaporkan kasus kebakaran dan beberapa bangunan yang rusak di beberapa daerah kota Ukraina. Sementara itu, jurnalis AFP juga melaporkan suara ledakan.
Polisi melaporkan bahwa serangan di Kiji membawa hingga 15 orang yang terluka.
Asisten Presiden Ukraina Andriy Yermak menuduh Rusia mencoba melakukan apa pun yang mungkin untuk menghentikan gencatan senjata. Sementara itu, tentara Rusia mengatakan Ukraina juga melakukan 788 pesawat dan rudal yang tidak berubah dari Selasa.
Rusia menyarankan agar setelah pertukaran tahanan, ia akan mengirimkan permintaan perdamaian ke Ukraina, meskipun ia tidak akan menyebutkan persyaratannya. Fase pertama
Dua musuh biasa telah bertukar tahanan sejak Rusia memicu serangan pada tahun 2022. Tapi tidak ada dalam skala besar ini.
Pelapor AFP telah melihat banyak mantan tentara Ukraina yang ditangkap di rumah sakit di wilayah utara černigiv, sulit dipahami, tetapi tersenyum dan melambaikan banyak orang menunggu di luar.
Kerabat dengan cepat meneriakkan tentara, sementara yang lain mengambil foto orang -orang yang mereka cintai sambil menunggu.
Banyak tentara membawa bendera Ukraina kuning dan biru.
“Fase pertama” 1.000 “untuk 1.000”, “Presiden Ukraina Volodimyr Zrensky di X.
Rusia mengatakan dia menerima 270 tentara Rusia dan 120 warga sipil, termasuk beberapa daerah Kursk yang telah ditahan Kiyiv selama berbulan -bulan.
Kedua belah pihak belum mengungkapkan identitas mereka yang bertukar.
Salah satu mantan tentara ditangkap, Viktor Syvak, yang mengatakan AFP bahwa sulit untuk menggambarkan emosinya untuk menyambut kebebasan.
Ditangkap di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, ditahan selama 37 bulan dan 12 hari.
“Saya tidak berharap saya begitu disambut. Saya tidak bisa menjelaskannya. Saya tidak bisa menggambarkannya dengan kata -kata. Ini menggembirakan,” katanya. (AFP/VWS)