
Jakarta, cnn indonesia-
Pemerintah Saudi telah membatalkan program Tanazol atau puluhan ribu peziarah.
Pembatalan juga merupakan risiko peziarah yang harus kembali ke Mekah tanpa melawan tenda di lansia dan Mina.
Selly Andriany Gantina, anggota DPR Ri Haji Timwas, meminta peringatan dari tim kesehatan Haji Indonesia. Alasannya adalah bahwa banyak peziarah ditinggalkan setelah berjalan di Baddalifa.
Sally mengatakan banyak peziarah yang lelah meninggalkan Mina, dan ketika mereka tiba, mereka tidak dapat menemukan tempat yang bagus. “Apa itu Tanazol dalam ziarah?
Tanazul adalah salah satu desain yang biasanya dilakukan selama ziarah. Halaman BPKH Pukil, Tanazul adalah proses mengganti atau memprioritaskan ziarah seseorang karena kondisi tertentu.
Intinya, mekanisme Tanazole berlaku untuk mempromosikan peziarah yang mengalami masalah dalam ziarah ini.
Dalam Islam sendiri, konsep Dajol menekankan pentingnya rasa hormat dan bantuan orang tua, terutama dalam pemenuhan ziarah.
Desain karbida memberikan kenyamanan peziarah lansia. Misalnya, dalam proses Maret, bantuan khusus, layanan kesehatan yang lebih intensif dan merokok.
Dengan fleksibilitas ini, jemaat lansia juga dapat memilih program Mulai dan Pengembalian tergantung pada status kesehatan. Ziarah dikenal sebagai ibadat fisik yang sulit bagi kelompok lansia.
Dalam kasus terakhir, rencana Tanazol sebelumnya memungkinkan banyak peziarah untuk kembali ke Mekah Mekah selama Mabit.
Tetapi proyek Canazol membatalkan peziarah untuk sementara waktu.
Adalah baik untuk memahami hukum mabit Mina sebelum Anda memahami cara menangis.
Hukum Enamel memiliki pandangan yang berbeda. Beberapa sarjana, seperti Syafiii, berpikir bahwa metode mabit adalah enamel wajib.
Peziarah yang tidak mabit harus membayar bunga. Jika membayar Mabit selama tiga hari, mereka membayar selama dua hari, dua hari kambing dan pembantaian.
Tetapi beberapa ilmuwan mengatakan bahwa Mabit ada dalam hukum Mina. Tidak ada hasil bahwa jemaat tidak mengikuti Mavit.
Ada juga pandangan bahwa lompatan mabit di Mina diizinkan untuk peziarah karena alasan seluler. Misalnya, orang dengan kondisi medis tertentu, pasien dan kelompok senior.
PBNU mengatakan Nu Online mengatakan, “Berdasarkan pertimbangan hukum FIQH di atas, kebijakan para peziarah Tanazol, yang memperhitungkan pembatasan tenda enamel dan fasilitas publik seperti toilet dan kesehatan dan keselamatan jemaat, adalah langkah yang tepat.”
Dengan demikian, Tanazol dapat mengatasi hambatan tertentu.
(ASR/ASR)