
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Luar Negeri (Menteri Luar Negeri), Sugiono, menanggapi visa kacau haji Frodo, yang tidak dikeluarkan pemerintah Saudi tahun ini. Sugiono mengatakan masalah ini dapat segera diminta oleh Arab.
“Ini (visa haji furoda) diundang ke pemerintah Saudi, orang yang meninggalkan visanya. Visa haji dikeluarkan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi,” kata Sugiono setelah peringatan ke -77 PB Ipsi di Jakarta pada hari Sabtu (5/31).
Namun, presiden bawahan Prabowo Subaianto menekankan bahwa pemerintah mencoba mendekati Arab Saudi. Dia mengatakan ada diskusi dengan orang -orang Arab sebagai pesta yang memposting visa.
Sugiono menekankan bahwa diskusi itu juga dipimpin oleh Kementerian Agama. Namun, ia tidak menentukan poin debat dan solusi yang mengatur dua negara.
Sementara Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan bahwa keterlambatan dalam visa Hadj Furod berada di luar wewenangnya. Namun demikian, ia mengatakan bahwa Kementerian Agama selalu membantu berkomunikasi dengan otoritas Arab Saudi.
Nasaruddin mengatakan bahwa otoritas Arab Saudi telah menerbitkan para peziarah Furod, meskipun dia mengakui bahwa dia masih berharap banyak. Dia mengatakan bahwa masalah ini tidak hanya terjadi pada Indonesia, tetapi juga pada negara lain.
“Beberapa dari mereka sudah ada, tetapi masih ada daftar tunggu, belum.
Kekacauan pada visa Haji Frodo yang tidak terkendali mengeluh dalam perjalanan yang mengklaim kehilangan lebih banyak RP1 miliar. Di sisi lain, ia mengancam akan membatalkan Tanah Suci.
Berbeda dengan haji dan peziarah biasa biasa, Haji Froda tidak menggunakan kuota yang diberikan orang Arab kepada pemerintah Indonesia. Haji Froda pergi ke panggilan Kerajaan Arab Saudi.
Harganya bahkan lebih mahal, yang bervariasi dari $ 17.500 hingga $ 25.900 atau sekitar 290 juta rp400. Sementara haji biasa hanya berada di kisaran 55 juta rupee per komunitas. (Fr / skt / fr.)