
Jakarta, CNN Indonesia –
Produsen mobil Prancis Renault mengatakan pada hari Minggu (8 Juni) bahwa pemerintahnya meminta mereka untuk mempertimbangkan produksi pesawat Nirawak (drone) di Ukraina. Ini adalah salah satu alternatif Prancis untuk membantu Ukraina, yang merupakan pertempuran melawan Rusia.
“Kementerian Pertahanan menghubungi kami. Diskusi berlangsung (tetapi) pada tahap ini bukanlah keputusan karena kami masih menunggu spesifikasi proyek kementerian,” kata juru bicara Renault, yang berbicara di AFP.
Laporan media Prancis, FrancesInfo, sebelumnya menyatakan, tanpa mengutip sumber bahwa Renault akan membuka lini produksi robot “puluhan atau ratusan kilometer dari garis depan”.
Ukraina tergantung pada drone dalam perang melawan pasukan invasif Rusia. Pada tanggal 1 Juni, negara itu menggunakan lebih dari 100 drone untuk menyerang pesawat militer Rusia yang dalam di Rusia, dalam kampanye yang disebut “Spider Net”.
Laporkan bahwa Renault sedang mempertimbangkan produksi pesawat tak berawak di Ukraina muncul dua hari setelah Prancis
Drone akan digunakan oleh Angkatan Darat Ukraina “tetapi kami juga akan menggunakan senjata Prancis kami sendiri melalui pelatihan taktis dan operasi, yang tidak berubah dalam kondisi dunia nyata,” kata Lecorna pada hari Jumat.
Dia mencatat bahwa Ukraina, tentara lebih baik dalam menggunakan dan mengembangkan drone dibandingkan dengan mitra dari Prancis.
Prancis memiliki 15 % saham Renault, didirikan pada tahun 1899. Selain itu, produsen mobil Jepang Nissan memiliki 15 %. Renault adalah anggota Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. (FEA)