
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini sedang merekrut untuk penyedia layanan individu lainnya (PJLP) yang terbuka untuk orang -orang yang memenuhi persyaratan.
Beberapa posisi dalam perekrutan PJLP termasuk staf lapangan seperti petugas infrastruktur dan fasilitas publik (PPSU), serta unit kerja teknis lainnya seperti pasukan putih untuk listrik, pasukan hijau untuk manajemen taman dan sektor sistem air.
Berdasarkan pengamatan cnnindonesia.com, para pelamar tampaknya telah tiba di Balai Kota Jakarta lagi untuk mengirimkan file aplikasi PJLP, Jumat (25/4).
Meskipun masih ramai, suasana hari ini lebih menguntungkan, bukan kerumunan yang beberapa hari yang lalu.
Di tengah urutan pelamar, yang mendominasi usia produktif, ada angka yang telah mencuri perhatian, ibu dari anak berusia 61 tahun yang lebih tua, yang masih datang dengan arsipnya.
Dayusthiti (61) mengakui bahwa dia awalnya tiba di Balai Kota Jakarta untuk menemani putranya untuk melamar PJLP. Namun, wanita Lenteng Agung tidak akan menunda pendaftaran, meskipun dia akhirnya tidak dapat mengirimkan file aplikasi karena dia melebihi jalur pendaftaran maksimum.
“Saya telah pensiun selama dua tahun, saya telah bekerja di Kementerian Agama sebelumnya.
Satu -satunya ibu dari dua anak adalah, Dayisthiti mengklaim bahwa ia berharap bahwa kekosongan ekonomi keluarga akan melengkapi pekerjaan PJLP, meskipun hanya sebagai penjaga gawang.
“Anak saya belum mengumpulkan, saya ingin mendaftar, tetapi ini belum berakhir. Ini adalah teman saya yang mencari pekerjaan serta mencoba mendaftar,” katanya.
Dia menerima informasi tentang pekerjaan PJLP dari hasil pencarian Google. Tetapi setelah memeriksa Kelurhan dan tidak menemukan informasi yang jelas, ia memutuskan untuk langsung pergi ke Balai Kota Jakarta dengan harapan bahwa ia bisa pergi ke bagian PPSU.
“Nama itu beruntung. Saya juga berdoa, saya harap ada banyak uang.
Namun, harapan ini harus hilang setelah petugas mengatakan permintaan usia maksimum pemohon adalah 55 tahun.
“Saya berusia 61 tahun, benar. Itu memalukan. Saya ingin bekerja tapi ya, saya telah menghabiskannya. Dia berkata.
Meski begitu, dia mengklaim bahwa dia tidak frustrasi dan masih mencari cara lain untuk mendukung keluarganya.
Sementara itu, pelamar lain, Zubada (50), mengklaim bahwa PJLP telah mendaftar di Balai Kota Jakarta setelah melihat informasi tentang pendaftaran Grup WhatsApp.
“Saya telah bekerja dalam makanan selama delapan tahun, tapi ya, jika ada barisan pekerjaan baru. Saya ingin mengubah nasib, terutama jika masih ada anak yang lebih muda di sekolah menengah,” katanya.
Zubida menyatakan keinginan untuk bekerja sebagai bagian dari PPSU.
“Saya suka kebersihan, anak saya juga sering tidak disukai jika ruangan itu berantakan,” tambahnya.
Zubida berharap untuk memilih pilihan dan mendapatkan pekerjaan yang lebih stabil.
“Ya Tuhan, dia bisa membantu ekonomi keluarga. Aku masih antusias 45,” katanya.
Sampai sekarang, pemerintah provinsi DKI Jakarta masih membuka proses pendaftaran PJLP secara online, dengan banyak posisi yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi publik. (Kay/Isani)