
Medan, CNN Indonesia –
Perjuangan yang mencakup remaja terjadi di Jalan Karia Baktium, Bandi Tavon, Village Tanjung Mulia, Distrik Medan del, Kota Medan. Dalam sebuah kecelakaan, korban bernama Piala Fayar (17) meninggal karena pelanggaran.
“Kecelakaan itu terjadi pada Jalan Karia Bakti, Bagni Tavon pada hari Jumat. Mei 2025, sekitar pukul 02.00 vib. Setelah pertarungan, orang itu meninggal,” kata kepala polisi Belavan AKBP Oloan Sianan, Sabtu (3/5/2025).
AKBP Oloan mengatakan perjuangan diluncurkan dengan penghinaan bersama dua kelompok remaja, yaitu, kelompok pemuda independen (KRI) dan Varunguj (Varung Buk Sjija) melalui media sosial. Dengan demikian, mereka mencapai kesepakatan untuk bertemu pertempuran.
“Jumat, 2. Mei, sekitar 1:30, dua kelompok desa Tanjung Mulia melintasi tempat kejadian sesuai dengan perjanjian ketika mereka membawa berbagai jenis senjata tajam,” jelasnya.
Beberapa kelompok perang Warbuj pergi ke posisi untuk memulai dua sepeda. Tetapi dalam cara mereka bertemu selang kawanan. Tanpa banyak, kelompok itu segera menyerang para korban yang merupakan anggota kelompok Varbuji.
“Selama perjalanan korban dan temannya yang mengendarai dua sepeda, mereka bertemu dengan kerumunan. Horde Kri segera mencegat korban dan teman -temannya,” jelasnya.
Jadi Horde Kri menyerang korban Fayar dan teman -temannya. Kepala korban diretas dengan parang sisir. Korban jatuh dari sepedanya dan tidak sadar. Ketika teman -temannya melarikan diri karena mereka banyak.
“Melihat korban pembohong, teman -temannya membawa korban ke rumah sakit. Tetapi kehidupan korban tidak lagi membantu. Korban tidak dapat diselamatkan dan mereka masih menyelidiki dan berburu untuk penulis yang ditikam. (FNR / DNA)