
Jakarta, CNN Indonesia –
Tumpukan sampah ditutupi oleh sekitar dua meter dari Jalan -Tista Rai, dalam beberapa hari terakhir, pasar berada di tepi langsung dari Simanggis, Siputut, Tang Selatan, Benten.
Sampah, yang mendominasi pasar dan limbah domestik, menunjukkan bahwa ia mengisi bagian jalan yang tepat untuk memecahkan ide dan kenyamanan penduduk yang lewat dan secara aktif bekerja di pasar.
Aroma yang tidak menyenangkan itu kuat dari jauh. Namun, terlepas dari kenyataan bahwa sampah dibuat, penduduk masih membuang sampah dari titik ini.
Pasar Chowkidar, Udin (70) mengatakan bahwa banyak limbah mulai muncul. Menurutnya, akumulasi limbah di sandi dikaitkan dengan Bumi di TPA Sipuchuying, Sarpong, yang tidak lagi cukup.
“Dari ujung tempat pembuangan sampah Leban adalah tempat di mana (Sipuchan) telah menumpuk. (Sampah) telah gagal masuk. Jika TPS kosong seperti sebelumnya, itu bisa 3-4 senapan.
Udin mengatakan bahwa petugas Tangang Selatan (DLH) sebenarnya datang setiap hari, tetapi truk sampah dilarang.
“Ini adalah kendaraan yang tidak ada, jadi sudah menganggur, berayun, menunggu orang ketika orang menghabiskan,” katanya.
Walikota Torgya Selatan Benimin telah dijelaskan bahwa salah satu penyebab limbah telah terakumulasi sebagai dua perwira DLH Tangrang Selatan sekarang diduga korupsi dalam pengolahan limbah.
Dua petugas di kantor terlibat dalam korupsi yang diharapkan dari tahun anggaran 75,9 miliar rubel dalam 2024 tahun.
Benin mengatakan pada hari Rabu (4/23), “mengikuti insiden kasus hukum, orang yang menghadapi lingkungan, sebenarnya memiliki istirahat kecil dalam pengangkutan limbah, karena kepala daerah mempengaruhi bahwa kepala departemen telah menemukan, jadi itu agak gemetar.”
“Satu atau dua hari sukses, ilusi teman di bawah ini,” katanya.
Beninin menunjuk dua orang dari tugas DLH Head dan seniman tugas DLH Public Head.
Dia memerintahkan dua petugas untuk mengurus akumulasi limbah. Benimin juga menyebutkan masalah truk transportasi yang terkait dengan pejabat kota Tangung selatan.
“Pekerjaan mereka sekarang menjadi salah satu peningkatan skema transportasi limbah di tempat terakhir pembuangan penduduk, saya meminta mereka untuk memfokuskan kembali truk limbah milik pemerintah daerah, yang masih dapat bekerja karena saya meminta mereka untuk memperkenalkan apa yang rusak.” Katanya.
Kapasitas TPA hanya dua bulan
Benjamin setuju dengan TPA Sipukang terbatas. Menurutnya, TPA hanya bisa menghabiskan sampah dalam beberapa bulan ke depan.
“Dia masih bisa memasukkan sampah dari Tangang selatan, tetapi dia tidak bisa bertahan lama,” katanya.
Dalam jangka panjang, Bennamin menyatakan bahwa salah satu pengelolaan limbah ingin membangun adalah tujuan pemrosesan limbah dalam listrik PSel.
Dia berkata, “Saya memasang PSEL untuk memenangkan pelelangan internasional, konsorsium sudah. Kemudian keduanya membuat kolaborasi untuk sampah, dengan Kabupaten Tangrang, Kabupaten Pandeyglang, atau Provinsi Jawa Barat.
(Yoa/TSA)