
Jakarta, putra Indonesia –
Penasihat Khusus tentang Ekonomi dan Pengembangan Presiden Bank Protzonecoro mengungkapkan alasan mengapa banyak orang Indonesia terjebak dalam investasi untuk pinjaman online (pinjaman). Dia mengatakan bahwa literasi keuangan masyarakat rendah.
“Sedangkan untuk hutang, banyak orang berpikir uang itu seperti itu, jadi tampaknya mereka tidak perlu dibayar,” katanya di Forum Ekonomi Digital di Jakarta pada hari Selasa (25/2).
Sebuah kemasan mengatakan bahwa meskipun peradangan terkait dengan investasi, banyak yang belum belajar tentang dasar ekonomi dan bisnis. Saat memberikan hasil tinggi, masalahnya membuatnya mudah diuji.
“Mungkin saya belum pernah membaca dengan serius tentang ekonomi atau bisnis, jadi risiko rendahnya berpenghasilan tinggi. Meskipun itu hanya keajaiban, banyak yang percaya,” katanya.
Pada saat yang sama, wakil presiden Komisaris Otoritas Pembiayaan (OJK) mengatakan partainya memblokir partainya 2024 pada tahun 2024 dengan 2.500 pinjaman Findch Pierre-Bar (B2B) atau pinjaman online (pinjaman). Pinjaman ilegal sering di luar negeri.
“(Kredit) muncul dan muncul kembali karena di cyberbase, sebagian besar server di luar negeri,” katanya.
Mirza mengatakan bahwa pinjaman sebenarnya adalah peran utama dalam membuka akses keuangan ke orang -orang yang tidak memiliki akses ke perusahaan mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan beasiswa. Saat ini, 97 perusahaan kredit di Indonesia telah mampu menyalurkan pendanaan 777 RP sejak Desember 2024.
Mirza mengatakan bahwa keluhan yang masuk OJK setiap bulan sering terkait dengan pinjaman dan sekarang membayar (BNPL). Dia mengatakan dunia adalah hasil dari metode pembayaran terintegrasi seperti sekarang.
Dia juga ingat bahwa sejarah penggunaan pinjaman dan langit -langit memasuki layanan informasi keuangan OJK (SLIK) atau pernah disebut tes BI. Jika ini terdaftar sebagai masalah, sulit untuk mendapatkan pinjaman dari pemilik rumah (KPR).
“Jadi kami terus melatih OJK, terutama untuk teman -teman muda yang menggunakan BNPL,” katanya.
(FBY/AGT)