
Jakarta, CNN Indonesia –
Rekonstruksi pembunuhan Juwit Juwit (23) oleh anggota Angkatan Laut Jumran, penyelidik dari area polisi Pangkalan Banja Laut (Denpomal), tidak menunjukkan adegan pemerkosaan.
“Selama otopsi dalam rahim dan memar) di dalam rahim dan dalam rahim dan dalam memar) yang dikutip dalam alat kelamin Antara (5/4).
Ada 33 adegan yang terpapar 33 adegan dalam rekonstruksi kasus jurnalistik.
Menurut Dedi, harus ada instruksi ketika rekonstruksi tempat pembunuhan jika tersangka memeriksa korban.
“Namun, Laporan Tes (BAP) adalah rahasia yang dicurigai untuk penyelidik. Jadi kami tahu apa penjelasannya seorang tersangka dalam BAP,” katanya.
Dedi mengatakan bahwa renovasi, yang dicatat untuk memberikan gagasan tentang bagaimana tersangka membunuh kehidupan korban, membunuh korban korban pada hari kejadian dan menempatkan lokasi di jalan.
Namun, tim pengacara keluarga mendorong penyelidik untuk melakukan tes DNA pada cairan putih di laboratorium forensik korban di Surabaya atau Jakarta untuk mencari tahu apakah ia berada di dalam rahim korban atau tidak.
Dedi menjelaskan bahwa dugaan pemerkosaan bahwa korban mengalami cukup kuat sesuai dengan hasil otopsi, di mana dokter menemukan sperma dalam banyak volume, serta memar di perkiraan permukaan korban.
Menurut Dedi, apa yang ditunjukkan dalam rekonstruksi sepenuhnya didasarkan pada informasi tersangka. Oleh karena itu perlu untuk menyelidiki lebih lanjut jika ada tanda -tanda yang memungkinkan para tersangka untuk memperkosa para korban, termasuk dugaan orang yang terlibat.
“Kami meminta para peneliti untuk menggunakan sains dan teknologi yang canggih untuk mengetahui sperma siapa yang menjadi milik. Setelah pembaruan ini, kami berharap bahwa semua fakta, terutama para pelaku, telah membunuh kehidupan para korban,” katanya.
Denpomal Banjarmasin sejauh ini telah memeriksa 10 saksi. Dalam rekonstruksi, yang ditutupi oleh 33 adegan, seorang saksi tahu bahwa dia tahu bahwa dia membayangkan di mana pelaku di tempat kejadian bersama dengan tersangka melakukan semua adegan di Trans Gunung Cupang.
Rekonstruksi memakan waktu lebih dari satu jam, dan proses pemeriksaan saat ini masih berfungsi untuk memproses kecurigaan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dalam penjelasan yang diterangi oleh lanal banjarmasin, pelaku dan bukti gugatan militer (perwakilan) disajikan untuk prosedur terbuka.
Seorang tersangka Jumran, yang sebelumnya bekerja di Lan Balikpapan, menyerahkan Denpomal Balikpapan di Denpomal Banjarmasin untuk menjaga malam selama 20 hari dari Jumat (28 Februari).
Korban wanita bernama Juwit (23) bekerja sebagai jurnalis media di jaringan lokal (online) di Banjarbar dan memiliki kantong uji kompeten jurnalistik kompetitif (Inggris) dengan kualifikasi jurnalistik muda. Sementara para pelaku anggota Angkatan Laut Angkatan Laut adalah salah satu dari Jumran.
Pembunuhan itu terjadi pada 22 Maret 2025. Jurnalis muda itu ditemukan pada hari Sabtu (22 Maret) pukul 3:00 malam. Di desa Jalan Trans Gunung Kupang, Cempaka, Distrik Cempak, Kota Banjarbar.
Tubuhnya berada di sisi jalan dengan sepeda motornya, yang kemudian curiga bahwa korban kecelakaan adalah.
Tetapi penduduk yang menemukan pertama kali tidak melihat bahwa tanda -tanda korban mengalami kecelakaan mobil. Ada beberapa memar di leher korban, dan kerabat korban juga mengatakan bahwa ponsel Juwit tidak ditemukan di lokasi. (FRA / ANTARA / FRA)