
Jakarta, cnn indonesia-
Biro Statistik Sentral (BPS) menunjukkan bahwa harga beras naik baik di tingkat penggilingan, grosir atau ritel selama Maret 2025.
M Habibullah, yang mewakili statistik produksi BPS, telah naik dari 0,81% (bulanan/MTM) menjadi Rp12.887 per kilogram menjadi harga beras. Sementara itu, menurun sebesar 8,93% per tahun (tahunan/tahun).
“Harga rata -rata Maret telah naik 0,81%,” katanya pada konferensi pers pada hari Selasa (8/4).
Harga padi juga naik dari 1,12% (MTM) menjadi 13.757 RP13.757 per kilogram. 4,41% per tahun (pemuda).
Demikian pula, harga beras di tingkat lengan telah naik menjadi 14.795 RP14.795, naik 0,55% per kilogram. Meskipun telah menurun sebesar 4,06% per tahun.
Secara umum, inflasi dicatat pada 1,65% (MTM) pada Maret 2025. Pengakuan ini lebih tinggi dari 0,52% pada Maret 2024.
Kontributor kelompok terbesar terhadap inflasi adalah bahan bakar rumah, air, listrik dan rumah tangga, dan tingkat inflasi adalah 8,45%dan 1,18%.
Produk utama yang paling berkontribusi adalah harga listrik dengan harga listrik 1,18%. Orang lain yang berkontribusi pada inflasi adalah bawang dengan bawang 0,11% dan cabai 0,06%.
Berikut ini adalah daftar produk yang berkontribusi pada inflasi pada Maret 2025.
1. Harga listrik adalah 1,18%. Bawang adalah 0,11%3. Bagikan ikan segar, 0,06%4. Bagian Cayenne Pepper adalah 0,06%5. Perhiasan Emas, Berbagi 0,05%6. Obedred Chicken, berbagi 0,03% 7. Pangsa beras adalah 0,02% 8. Pangsa bawang putih adalah 0,02% 9. Tugas transportasi antar kota adalah 0,02%.
(LDY/AGT)