
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Sosial Saifullah Yusuf Alias Gus Ipul menerima kunjungan dari kepala Badan Percepatan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko untuk membahas sekolah orang.
Budiman merinci tiga fokus diskusi dengan Gus Ipul, terutama sekolah orang dengan asrama. Kemudian desa anti-kemiskinan dan masalah orang yang sangat miskin.
“Pertanyaan yang sangat strategis, yaitu sekolah asrama sekolah. Karena presiden (Prabowo Subanto) memberi Mr. sebutan (Gus Ipul) sebagai koordinator (Sekolah Rakyat),” Budiman menjelaskan pada konferensi pers di Kementerian Sosial, Jakarta Tengah, Selasa (18/3).
Sementara BP Taskin diminta oleh Prabowo untuk berpartisipasi dalam pendirian sekolah asrama dengan rencana induk mereka. Dengan cara ini, Budiman menganggap penting untuk bekerja dengan Kementerian Sosial.
Budiman mengakui bahwa partainya juga siap membantu menemukan sumber pendanaan untuk sekolah orang. Menurutnya, ada peluang untuk fasilitas pendidikan bagi orang miskin untuk dibangun oleh Corporate Social Tanggung Jawab (CSR).
“Kami menganggap ini sebagai lebih banyak keuntungan, banyak keuntungan. Tugas BP dari berbagai jenis hasil yang dicapai, dengan asumsi ini (Sekolah Orang) adalah keuntungan selain makan makanan,” jelasnya.
“Kami mendapatkan informasi dari Bappenas memiliki dana CSR RP80 triliun bergulir setiap tahun di Indonesia. Ini memiliki RP 80 triliun pribadi, sangat besar (dan) Rp10 triliun dari SOE … CSR juga perlu meningkatkan akurasi,” kata Budiman setelah konferensi pers.
Kepala BP Taskin mengklaim bahwa ia memiliki kantong bersih dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengenai penggunaan CSR. Dia mengklaim bahwa fondasi sosial dapat digunakan untuk banyak hal, termasuk sekolah orang.
Pemerintah bertujuan untuk membangun 500 sekolah orang di Indonesia. Namun, Menteri Sosial Gus Ipul mengklaim bahwa ini akan diikuti secara bertahap.
Menteri mengatakan tujuan terdekat Presiden Prabowo adalah untuk menyediakan setidaknya satu sekolah manusia di setiap distrik/kota.
“Jika disebutkan oleh Tn. Budiman, ada pesta swasta, tentu saja setiap orang harus mendapatkan persetujuan dari presiden. Jadi semua ini tentu saja diizinkan untuk berpartisipasi. Kemudian, pembentukan sekolah umum ini juga dapat menggunakan anggaran negara, dana pemerintah, dan juga dapat dibantu oleh sektor swasta,” Gus Ipul menjelaskan.
“Semoga tahun ini tahun ajaran dapat dimulai 2025-2026 (Sekolah Orang). Sekarang kami mengidentifikasi, kami mendapatkan berapa banyak sekolah yang dapat memulai sekolah tahun 2025-2026,” tambahnya.
(SKT/PT)