
Jakarta, CNN Indonesia –
Harga berbagi PT Aneka TBK TBK (Antam) turun lebih dari 5 persen pada perdagangan Selasa (10/6) (10/6) di tengah perhatian tajam pada kegiatan penambangan Nikel yang dilakukan oleh Nikel Gag PT di Kawasan Konservasi Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Pt Gag Nikel dikenal sebagai anak perusahaan Antam.
Berdasarkan data Google Finance per 11,59 WIB, saham Antam turun 180 poin atau 5,22 persen pada level RP3.270 dari penutupan sebelumnya menjadi RP3.450.
Di sesi pagi, stok menyentuh tingkat tertinggi RP3.420 dan terendah adalah Rp3.230.
Tercatat, volume transaksi stok Antam hari ini mencapai 254,84 juta saham, dengan nilai transaksi RP843,62 miliar. Frekuensi perdagangan saham bersama dengan kode penerbit ANTM dicatat pada 41.242 kali.
Pelemahan harga terjadi di tengah kontroversi pertambangan Nickel yang dimiliki oleh anak perusahaan Antam Pt Gag Nickel, yang merupakan satu -satunya perusahaan yang beroperasi dari lima izin penambangan di Raja Ampat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahatia mengatakan produksi Gag nikel telah dikeluarkan sejak 2017 dan operasinya dimulai pada 2018.
“Orang yang berlari adalah Pt Gag Nickel, dengan semut,” kata Bahlil pada konferensi pers pada hari Kamis (5/6).
Di tengah -tengah polemia, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menarik lisensi bisnis pertambangan dari empat perusahaan lain yang beroperasi di wilayah Raja Ampat, berdasarkan perlindungan lingkungan.
Berikut ini adalah daftar perusahaan pertambangan nikel yang izinnya telah mencabut Prabowo:
Pt Kawei Sejahtera Miningpt Backaa Raymond Perkasapt Anugerah Surya Pratamapt Nurham
No Pt Gag Name pada daftar perusahaan yang izin penambangannya di Raja Ampat mencabut Prabowo
Menteri Luar Negeri Prasetiyo Hadi mengatakan pemulihan itu dilakukan berdasarkan hasil pertemuan terbatas yang dipimpin langsung oleh presiden.
Wilayah Raja Ampat diketahui memiliki status luas, mencapai 97 persen dari total wilayahnya. Bupati Raja Ampat Oridek Burdam mengeluh tentang otoritas terbatas pemerintah daerah untuk mengatasi dampak polusi karena penambangan.
“Ketika ada masalah dengan polusi lingkungan melalui kegiatan penambangan, kita tidak dapat melakukan apa pun karena otoritas kita terbatas,” kata Orideko kepada Sorong, Sabtu (5/31).
Di sisi lain, hasil administrasi Kementerian Lingkungan Hidup telah menemukan pelanggaran lingkungan dari empat perusahaan pertambangan nikel, termasuk Pt Gag Nikel. Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengklaim bahwa ia tidak dapat menemukan masalah yang signifikan di lapangan.
“Kami juga melihat dari atas bahwa sebelumnya bahwa sedimentasi di pantai tidak ada. Jadi secara keseluruhan ini benar -benar tidak ada masalah,” kata direktur Mineral Umum dan Tri Coal Winarnosusai dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Sabtu (7/6).
(Del/agt)