
Jakarta, CNN Indonesia –
International GAC mendirikan Australia sebagai salah satu titik ekspor mobil listrik yang diproduksi di Indonesia. Setelah keberhasilan ekspor roda kemudi kanan ke Asia Tenggara, hak atas Australia akan ditransfer ke Australia.
Presiden internasional Gac Wei Hagang mengatakan partainya memiliki beberapa rencana untuk ekspansi di banyak negara setelah produksi pertama mobil listrik di Indonesia. Produksi dilakukan di pabrik baru yang dimiliki oleh kelompok indomobble, yaitu Majelis Nasional di Purvakarta, Jawa Barat.
“Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi GAC, jadi bukan hanya Indonesia, tetapi juga pabrik ekspor.”
Saat ini, ia menganalisis kapasitas terbesar untuk mengekspor mobil yang dibuat di Purvakarta ke roda kemudi kanan di ASEAN dan Australia. GAC juga berfokus pada banyak negara di Afrika Selatan yang mengikuti setir kiri.
Australia memiliki kesempatan untuk menyerap mobil di Indonesia karena industri tidak lagi memiliki kendaraan. Pasar mobil di Australia, yang mencapai 1 juta unit per tahun, tergantung pada seluruh impor atau CBU dari banyak negara.
Indonesia telah menjadi salah satu negara yang mengekspor mobil ke Australia melalui petani Toyota.
“Kami menggunakan pekerja Indonesia untuk membuat kendaraan untuk ekspor ke negara -negara Asia, termasuk Australia, juga memasuki sistem,” ia mengatakan bahwa ketika ekspor pertama dilakukan tanpa ada yang mengabaikan.
Pabrik Majelis Nasional berdiri di 11 hektar dan hanya sebagian digunakan, sementara harga investasi mencapai satu triliun RP1 dan mempekerjakan 300 orang.
Fase awal investasi ini masih sepenuhnya diambil alih oleh tidak dievaluasi, tanpa banyak intervensi ion Gac.
Melalui pabrik mereka melahirkan produksi mobil listrik, seperti V. Perusahaan mengklaim bahwa mobil itu diproduksi dengan tingkat komponen domestik (TKDN), yang mencapai 40 persen.
Pada tahap awal, kapasitas pabrik dirancang untuk menghasilkan hingga 20.000 unit per tahun. Dalam beberapa tahun ke depan, pasar domestik dan ekspor akan meningkatkan kapasitas untuk meningkatkan investasi setiap tahun untuk memenuhi permintaan mobil listrik.
Pabrik juga berpendapat bahwa ia mampu menghasilkan berbagai jenis kendaraan seperti sedan, SUV, MPV dan tujuh kursi. Selain itu, fleksibilitas di pabrik dapat memodifikasi kebutuhan produksi mobil elektrifikasi, yaitu kendaraan listrik bersih (EV), hibrida dan plug ke kendaraan listrik hibrida (PHEV). (Ryh/fea)