
Medan, CNN Indonesia –
Mendarat dengan tingkat lokal (11/5). Analisis klimatologi geofisika dalam meteorologi (BMKG) mengatakan bahwa gempa bumi tidak memiliki tsunami potensial.
“Hasil analisis BMKG adalah 6,2 poin dengan besarnya skor 6,2,” kata gempa BMKG dan tsunami, dan Dr. Dariiono dalam pernyataan tertulisnya.
Gempa bumi Dariono mengguncang pantai selatan sakit di 15.57.43 Wibus. Gempa gempa bumi terletak pada koordinat 3,67 ° L LU; 96.83 ° timur atau timur atau timur atau 8 km, selatan utara, barat daya, barat daya Acheh, mencapai kedalaman 83 km.
Fokus pada kedalaman episentrum dan hyposent, onsetnya adalah gempa bumi moderat karena perubahan batu pada plastik plastik.
“Hasil analisis mekanisme awal menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme kesalahan,” jelasnya.
Gempa bumi ini dapat berkeringat di barat daya Aceh barat daya, semua penduduk, banyak yang telah dibangun, dan rak, tiang, penyangga, dan benda-benda besar, panggilan dapat dihentikan.
“Lalu South Achen, Nagan Ryra, Mallaboch, Subulaboch, intensitas intensitas,” katanya banyak orang di rumah, “katanya.
Gempa bumi tekton juga terasa betah di rumah, serta skala yang intens, di desa Moulding, Binjai, Delhi, Checkering, Checkering, Guyo, Guyo Hatch.
“Gempa bumi juga ada di Longs, Achsa, Achil Timur, Agenda Timur, Intensitas III MMI atau tempat penampungan rumah.
Gempa bumi, serta gempa bumi, Achan utara, utara, timur laut, tagunuyl utara, tagunu utara, tsnungsitoli ii-iii MMI, khususnya, di rumah, khususnya di rumah. Truk itu terasa seperti masa lalu.
“Achic Brona, Agi, Tamyan Pedi, Jaya Pidi, Siimaula dan Simaula dan South Nights, khususnya, khususnya, beberapa orang, barang ringan), – katanya
Telah ditunjukkan bahwa hasil model menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak memiliki potensi tsunami. Hasil pengawasan bmkg 16:20 tidak menunjukkan waktu.
“Dianjurkan dan tidak dianggap tenang dalam asosiasi.
Kemudian pastikan bangunan di tempat tinggal adalah gempa bumi, atau memastikan bahwa tidak ada kerusakan pada gempa bumi, yang mengancam stabilitas bangunan sebelum kembali ke rumah.
“Tentu” panik dan informasi resmi hanya dari BMKG, “katanya.
Selain itu, seorang penduduk distrik Massan Johor mengatakan bahwa seorang penduduk Medan disita selama gempa bumi. Dia segera melarikan diri ke rumah untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan.
“Saya mengerjakan penempatan saya. Segera ada gempa bumi. Dia sangat stres. Dia banyak stres, jadi saya segera meninggalkan rumah,” katanya.
(Fnr / wis)