
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras bahwa India dan Pakistan baru -baru ini dibawa bersama mereka.
Trump bahkan mengaku “menyelesaikan sesuatu.”
Bulan lalu, diplomasi Amerika membantu mencapai gencatan senjata yang mengakhiri pertarungan selama empat hari antara kedua negara yang didorong oleh serangan terhadap warga sipil di wilayah Kashmir.
Diposting oleh AFP pada hari Kamis (12/6), Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan dalam pengumuman gencatan senjata bahwa kedua negara setuju untuk “mulai berbicara tentang serangkaian masalah luas di tempat yang netral”.
Pernyataan itu disambut oleh Pakistan, yang lama menginginkan peran internasional di Kashmir, tetapi India Koji memiliki hubungan yang hangat dengan American-Mer berkesan.
Ketika ditanya apakah masih ada rencana untuk negosiasi antara India dan Pakistan sebulan setelah istirahat, Trump berkata, “Kami ingin mengumpulkan keduanya, Anda tahu?”
“Saya katakan mereka, India dan Pakistan – mereka lama bermusuhan bagi Kashmir – saya katakan, saya bisa menyelesaikan apa pun. Saya ingin menjadi broker Anda,” kata Trump.
India menolak semua bentuk mediasi dari luar yang berhubungan dengan Kashmir, wilayah Himalaya, mayoritas populasi Muslim, tetapi minoritas Hindu yang besar.
“Setiap partisipasi dalam orang India dan Pakistan harus bilateral,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Randhir Jaiswal pada 29 Mei.
“Pada saat yang sama, kami menekankan bahwa negosiasi dan teror tidak bisa berjalan seiring.”
Banyak orang bersenjata membantai 26 wisatawan di Kashmir pada 22 April. Sebagian besar korban adalah Hindu.
India menuduh Pakistan mendukung para penyerang dan meluncurkan aksi militer sebagai tanggapan. Pakistan membantah bahwa dia terlibat dan menuduh India meningkatkan ketegangan. (SFR)