
Jakarta, CNN Indonesia –
Ledakan itu terjadi di daerah desa Sagara di Jawa Barat pada Senin pagi, Distrik Ballon Barat. Pada waktu itu, insiden itu merupakan penghancuran berakhirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan mengklaim kehidupan faktor militer dan sipil.
Seorang saksi di Mukin mengatakan ledakan itu terdengar sekitar pukul 09.00 WIB. Dia mengungkapkan bahwa lubang terjadi sebelum ledakan.
Mujin berkata di CNN TV: “Itu terjadi pada jam 9 pagi (pagi).
Kerusakan yang disebabkan oleh ledakan itu dikatakan terdiri dari 2 TNI dan 9 warga sipil. Korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Regional Pameungpuk untuk identifikasi dan pemrosesan lebih lanjut.
Mukin, yang mengaku sebagai keluarga korban, mempertanyakan alasan mengapa warga sipil terlibat dalam merusak amunisi.
“Sipil, tanya masyarakat, mengapa kita harus berpartisipasi dalam warga sipil? Kita tidak tahu. Kita juga berasal dari keluarga korban.”
Komandan Polisi Barat Hendra Rochmawan, polisi Java, mengkonfirmasi keberadaan ledakan dan jumlah korban yang dilaporkan oleh TNI.
“Memang, insiden dan korban yang disediakan oleh Pasi Intel masih dari Pasi Intel Kodim Garut dan saat ini sedang menuju ke lokasi di Kapolres Kares,” kata Hendra, Senin (5 Desember).
Informasi terbaru yang disebutkan sejauh ini telah binasa dan sebanyak 13 orang telah diidentifikasi.
Polisi dan militer masih melakukan penyelidikan di tempat. Kegiatan di sekitar area ledakan untuk sementara dihentikan untuk memastikan keamanan penduduk dan menghindari risiko lebih lanjut.
(TST/MIK)