
Jakarta, CNN Indonesia –
Read More : Pengusaha Truk Mulai Mogok Operasi Protes Larangan Melintas Saat Mudik
Gubernur Java West Dedi Dedi Mulidi (Demul) menargetkan wilayahnya untuk melepaskan bangunan ilegal dan kredensial ilegal dalam dua tahun ke depan.
Dedi mengatakan bahwa ada banyak beton di tepi sungai di Jaoka barat, bahkan bersertifikat. Dia menekankan bahwa masalahnya harus segera diselesaikan.
“Saya perhatikan bahwa di Rijeka, tidak akan ada bangunan ilegal di Rijeka di Jawa Barat. Tidak ada tanah di Rijeka.” Pambak Pantura menandatangani Nota Bangkit Kebangkitan Revival (Kkpara, Fisher dan Fisher) (Jakpi) (Kekapi) (Kakapi) (Kakapi) (kue) (kue) (kue) (kue) (kue
Dia menunjuk ke acara sebuah rumah di Jawa Barat yang kembali ke Rijeka. Akhirnya, sampah atau limbah keluarga dilemparkan ke sungai dan dikosongkan di laut.
Menurutnya, masalahnya adalah alasan kuat untuk pengembangan pemerintah provinsi Jawa Barat. Deedi menekankan bahwa itu akan terus meruntuhkan bangunan di tepi sungai di Jawa Barat.
“(Lalu) menanam pohon kelapa dan unit laut di masa depan. Ini adalah salah satu cara untuk merayakan negara kita dan merayakan laut kita,” katanya, yang akan mencari bantuan Korps Angkatan Laut Angkatan Laut.
“Akhirnya (jika tepi sungai tidak dibersihkan), laut menjadi kumpulan dosa.
Read More : Perkuat Ketahanan Sosial, BRI Group Bagikan Paket Sembako Ramadan
Oleh karena itu, Dedi juga menginginkan pemukiman yang layak di sepanjang pantai. Dia berjanji tidak akan ada rumah kumuh.
Gubernur Deedi Muliadi mengklaim bahwa warga negara Barat adalah Jawa yang bahagia di rumah bersama. Namun, menurutnya, insiden itu dilukis sebagai kemiskinan organisasi statistik pusat (BPS).
“Tidak ada perumahan jerami di Jawa Barat di pantai. Meskipun sendi orang -orang pantai bahagia, masih BP yang tidak terlihat dan mata yang tidak terlihat, rumah itu harus konsisten dan harus jelas,” katanya.
(SKT / PT)