
Jakarta, CNN Indonesia –
Read More : Jendela Kamar Netanyahu Pecah Kena Serangan Drone Hizbullah
Udara dingin tiba -tiba terdengar di banyak tempat di Jakarta, Booror, Depok, Tangang dan Bankasi (Jabodet.). Mengapa ini?
Meteorologi, Cincinacy and Authority (BMKG) menyebutkan udara dingin yang terjadi di wilayah Jawa disebabkan oleh wilayah Australia.
Wakil Czumatory Ardhastena Songo Songoum Songasena Kualualitas mengatakan cuaca dingin terjadi pada saat itu karena musim kemarau reguler di Australia. Ini membuat malam terasa lebih dingin dan suhu di bawah sinar matahari tidak terlalu hangat.
“Tentang udara dingin saat ini di Southern Steralia, Timur Tengah, Timur Tengah, Garis Australia untuk Jawa Kering, Senin (7/7).
“Ketika malam, dia merasa lebih dingin dan satu di tengah matahari, hanya berbulan -bulan, di mana lebih banyak kapal air dan kami merasa lebih ramping.
Bukan karena apelion
Pengumuman Ardhasenna dan menjawab banyak udara dingin dan penguasaan, atau kejutan ketika dunia jauh dari hari itu.
“Jadi demam yang terasa nyaman, terutama malam ini, adalah situasi yang sangat penting di alam, jika orang Jawa mengatakan dia adalah saya,” katanya.
Read More : Usai Vonis, Guru Supriyani Akan Tuntut Balik Pelaku Kriminalisasi
“Sebenarnya tidak ada yang menjanjikan tidak biasa dengan alasan dan efek, tetapi juga pada saat yang sama,” dia pada saat yang sama, “katanya.
Selain itu, Ardena mengatakan bahwa aphhelion yang tidak biasa dan udara kering dari Australia telah terjadi saat ini.
Menurutnya jika afelion penyebab es dingin, dingin akan terjadi melalui tanah, karena afelion adalah skala baru bumi.
Apelion sendiri adalah era baru ketika negara itu sebelumnya dengan hari itu. Periode penguatan berasal dari Yunani Apoco yang berarti jauh dari helios yang berarti matahari.
Dunia menggerakkan matahari dalam bentuk elips kecil. Ada saat -saat ketika dunia lebih jauh dari matahari (apelion) dan waktu dan tanah di dekat matahari (Pailelion).
Pada 15.54 EDT pada hari Kamis (3/7) atau 02.54 situs web, dunia kita telah mencapai Gaphelion. Dunia jauh dari 152 juta mil dari hari itu. (LOM / DMI)