Jakarta, Indonesia —
Jumlah peserta MilkLife Soccer Challenge Batavia Seri 2 mengalami peningkatan tajam hingga lebih dari tiga kali lipat. Ini pertanda baik bagi sepakbola wanita Indonesia.
Total diikuti 1.359 siswi dari 85 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiya (MI) 2 wilayah Batavia dan sekitarnya. Jumlah tersebut dibandingkan seri sebelumnya yang hanya berjumlah 368 siswi. .
Turnamen ini dibagi menjadi dua divisi yaitu KU10 alias 10 ke bawah, dan KU12 alias 12 ke bawah. Sebanyak 88 tim mengikuti KU-12 dan 31 tim pada KU-10.
Direktur program Milklife Cancer Challenge Teddy Tjazono mengaku terdorong untuk menambah jumlah peserta.
“Jumlah peserta di Batavia meningkat lebih dari tiga kali lipat bagi penyelenggara bagi kami.”
“Jumlah peserta yang banyak pasti akan memperbesar kemungkinan munculnya talenta-talenta hebat yang akan muncul dan berkembang,” kata Teddy dalam rilis yang diterima fun-eastern.com.
Oleh karena itu, pengembangan sepak bola wanita di Indonesia dapat berjalan selangkah demi selangkah, kata Teddy seraya menambahkan, pihaknya dan PSSI telah menyiapkan rencana dan roadmap langkah ke depan.
“Kami tidak hanya konsisten dalam tantangan MilkLife Socks untuk kelompok usia 10 dan 12 tahun, tetapi bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kami juga telah menyiapkan daftar untuk tingkat usia 14, 16, 18 tahun dan profesional. pemain-pemain yang sedang naik daun di sepak bola wanita Indonesia,” kata Teddy.
Teddy mengatakan, hadirnya turnamen yang stabil dan terstruktur menjadi salah satu cara yang harus dipenuhi jika ingin melihat perkembangan sepak bola wanita ke depan.
“Infrastruktur bukan hanya sekedar stadion atau lapangan, namun pertumbuhan talenta secara bertahap dan berkelanjutan. Fondasi yang kuat akan memungkinkan perkembangan perempuan untuk berpakaian lebih baik di tahap selanjutnya.”
“Semua ini proses jangka panjang, namun tujuannya adalah memiliki timnas putri yang berdaya saing dan mampu bersaing di kancah Asia dan dunia,” kata Teddy.
(ptr/ptr)