Jakarta, CNN Indonesia
Israel kembali menyerang pintu utama markas penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dengan menggunakan tank pada Minggu (13/10).
Sekitar pukul 04.30 waktu setempat, staf di Ramyah mengamati tiga skuadron Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melintasi garis biru menuju Lebanon, kata UNIFIL dalam pernyataan resmi.
“Saat pasukan penjaga perdamaian berada di tempat perlindungan, dua tank IDF Merkava menghancurkan gerbang utama lokasi tersebut dan memasuki daerah tersebut dengan paksa,” kata UNIFIL di situsnya.
Pasukan Israel telah berulang kali meminta pangkalan itu mematikan lampu.
UNIFIL kemudian mengangkat permasalahan tersebut melalui mekanisme komunikasi dan menyatakan bahwa kehadiran pasukan Israel membahayakan aktivitas Peacekeepers.
Tank tersebut meninggalkan pangkalan sekitar 45 menit kemudian setelah UNIFIL melakukan protes.
Kemudian, sekitar pukul 06.40 waktu setempat, pasukan penjaga perdamaian di lokasi yang sama melaporkan bahwa “beberapa tembakan dilepaskan 100 meter ke utara”.
Usai penembakan, asap mulai keluar. Akibat kejadian tersebut, 15 staf UNIFIL terkena dampaknya.
“[Mereka mengalami] termasuk dermatitis dan reaksi gastrointestinal setelah asap memasuki kamp,” lanjut UNIFIL.
Pasukan penjaga perdamaian saat ini menerima perawatan medis.
Pada hari Sabtu, UNIFIL juga melaporkan bahwa pasukan Israel telah menghentikan logistik di dekat Meiss ej Jebel, sehingga tidak dapat dilewati.
Ini bukan kali pertama Israel menyerang UNIFIL. Pekan lalu, terjadi ledakan di pos penjaga perdamaian dan beberapa tentara terluka.
Korban luka-luka adalah dua tentara Indonesia dan beberapa personel Sri Lanka.
“Untuk keempat kalinya dalam beberapa hari, kami mengingatkan tentara IDF dan semua aktor akan tugas mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan. “Dan menghormati integritas fasilitas PBB yang tidak dapat diganggu gugat setiap saat.” . Rilis resmi.
Terobosan dan serangan mereka ke dalam PBB terus merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006).
UNIFIL juga menekankan bahwa setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran serius terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Resolusi 1701.
Dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah menginvasi Lebanon. Mereka menyerang posisi Hizbullah dan wilayah sipil.
Akibat invasi Israel ke Lebanon selama berminggu-minggu, ribuan orang tak berdosa telah terbunuh. (isa/bac)