Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden terpilih AS Donald Trump telah menunjuk Susie Wiles sebagai kepala staf Gedung Putih pada awal transisi pemerintahannya menyusul kemenangannya dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.
Linda McMahon, mantan CEO World Wrestling Entertainment, dan Howard Lutnick, pendiri perusahaan pialang Cantor Fitzgerald, ikut memimpin transisi pemerintahan.
Menurut tim Trump, tugas-tugas penting kepresidenan lainnya juga akan diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang.
Jason Miller, seorang pembantu utama Trump, mengatakan pemerintahan Partai Republik akan mencakup sejumlah orang “lama” dan “baru”.
“Beberapa orang akan kembali (dari masa jabatan pertama Trump), dan beberapa orang baru akan datang,” kata Miller kepada Fox Business, Rabu (11 September).
Di bawah ini adalah daftar beberapa anggota tim Trump yang dinominasikan sebagai pembantu pemerintahan Trump, berdasarkan spekulasi AFP.
Orang pertama yang ditunjuk sebagai asisten Trump adalah Susie Wiles, ketua kampanye Trump. Ia diumumkan sebagai Kepala Staf pada Kamis (7/11) lalu sesuai ekspektasi masyarakat.
Wanita Florida berusia 67 tahun itu mendapat dukungan penuh dari tim Trump dan dipanggil ke panggung oleh presiden terpilih saat pidato kemenangannya pada Rabu pagi (6/11).
“Susie tangguh, cerdas, inovatif, dikagumi dan dihormati di seluruh dunia,” kata Trump.
Jaksa Agung
Mengingat program radikal Trump yang berupa deportasi massal terhadap imigran ilegal dan tantangan hukum yang dihadapinya, jaksa agung di pemerintahannya akan memiliki pekerjaan yang paling sensitif dan sulit.
Menurut The Washington Post, kandidat untuk jabatan tersebut termasuk Senator Partai Republik Mike Lee dan Eric Schmitt, serta John Ratcliffe, mantan direktur intelijen nasional Trump.
Posisi diplomatik tertinggi Amerika akan memainkan peran penting dalam implementasi kebijakan luar negeri “America First” yang diusung Trump.
Kebijakan ini dapat menyebabkan perubahan besar pada sekutu AS, termasuk masuknya Ukraina dalam negosiasi dengan Rusia.
Rick Grenell, mantan duta besar untuk Jerman dan penjabat direktur intelijen nasional pada masa Trump, mencalonkan diri untuk jabatan tersebut.
“Jika Anda ingin menghindari perang, sebaiknya Anda memiliki orang yang tidak berguna sebagai Menteri Luar Negeri,” katanya dalam sebuah episode podcast Self-Centered pada bulan Maret.
Para pendukungnya mencoba mengesampingkan kekalahan Trump pada pemilu tahun 2020. Dia menemani Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada September lalu.
Grenell juga dapat memainkan peran penting sebagai penasihat keamanan nasional jika Senator Marco Rubio dari Florida diangkat menjadi Menteri Luar Negeri.
Rubio adalah salah satu finalis Trump untuk nominasi wakil presiden dan bisa memegang posisi tersebut.
“Saya selalu tertarik untuk mengabdi pada negara ini,” kata Rubio kepada CNN, Rabu (11 Juni).
Lanjutkan ke berikutnya…