Jakarta, CNN Indonesia –
Google mengungkapkan saat ini masyarakat Indonesia sangat tertarik menggunakan kecerdasan buatan (AI). Setidaknya ada tiga sektor yang mempunyai potensi tertinggi dalam pemanfaatan AI.
Laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company mengungkapkan bahwa tiga sektor utama yang mendorong minat AI di Indonesia adalah pemasaran, game, dan pendidikan. Menurut Google, teknologi AI banyak digunakan di bidang pemasaran untuk menargetkan iklan.
Sementara itu, di sektor game banyak yang menggunakan AI untuk pengalaman interaktif, dan di sektor pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran otomatis. Menurut Google, ketiga sektor ini akan membantu membentuk masa depan digital Indonesia.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap AI sangat tinggi dan tidak hanya terbatas di Jakarta, tetapi juga di wilayah seperti Kepulauan Riau dan Kalimantan Timur.
Prediksi perkembangan AI
Selain itu, laporan tersebut mengungkapkan bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga dalam proyek pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan, kalah dari Thailand dan Malaysia.
Laporan e-Conomy SEA 2024 memproyeksikan pertumbuhan infrastruktur AI di Indonesia sebesar 268 persen. Indonesia sendiri saat ini menjadi negara Asia Tenggara kedua setelah Singapura dengan kapasitas data center terbesar yakni 202MW.
“Saat ini Indonesia memiliki pusat data AI terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 202 megawatt. Dan kami memperkirakan kapasitas ini akan meningkat sebesar 268 persen dalam beberapa tahun ke depan untuk berpeluang memfasilitasi kebutuhan komputasi AI,” kata Veronica Utami, Google Country Director Indonesia di peluncuran berita di Google Office, Jakarta, Rabu (13/11).
Dari sisi potensi pertumbuhan, Thailand menempati peringkat tertinggi dengan pertumbuhan kapasitas data center mencapai 550 persen. Pada paruh pertama tahun 2024, investasi masuk Thailand untuk data center mencapai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 94 triliun.
Namun saat ini kapasitas data center Thailand tertinggal jauh dari Indonesia dan berada di peringkat keempat berbagi tempat dengan Filipina yang berkapasitas 60MW.
Tingkat pertumbuhan tertinggi kedua di Malaysia diperkirakan mencapai 500 persen. Pada paruh pertama tahun 2024, Negeri Jiran bahkan akan mendapat investasi sebesar US$ 15 miliar untuk sektor tersebut.
Selain itu, Singapura saat ini memimpin dalam hal kapasitas pusat data dengan kapasitas 1000MW kami. Negara ini diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 30 persen atau 1,5 kali lipat dari kapasitas pusat data nasional.
Pada paruh pertama tahun 2024, negara ini akan mencatat investasi pusat data sebesar US$9 miliar. (saya/saya)