Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakurlanta) Irjen Paul Aan Sohanan mengungkapkan, ada beberapa temuan terkait kecelakaan truk dan mobil di sepanjang Km 92 Tol Tsipularanga.
Menurut Ahn, pihaknya menyebut hal itu merupakan kecelakaan dan bukan rangkaian olah TKP.
Berdasarkan fakta yang kami peroleh dari lokasi kejadian, saat itu jalan tergenang air atau menetes setelah hujan deras. Kemudian pada pukul 15.15 WIB, lebih tepatnya terjadi kecelakaan lalu lintas. Hal itu diketahui setelah kami olah TKP. dan melihat ke panel informasi Jasa Marga: “Jelas bisa dianggap kecelakaan,” kata Kakurlanta.
Jadi kalau urutnya depan ke belakang, tapi belakang ke depan. Lalu setelah selesai TKP kemarin, di KM 92+400, satu kilometer sebelum lokasi kecelakaan, ada bekas rem. Masih mencurigakan, yang mana maksudnya tanda yang kita punya sebaiknya di selidiki “apakah ini rem kendaraan yang bersangkutan, bisa jadi bekas rem tersebut sudah tua. Nanti kita cocokkan dengan jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan,” kata Ahn merujuk keterangan resmi Kurlant Polary.
Polisi juga menemukan bekas bantalan rem pada roda truk yang berubah warna akibat kepanasan. Kakorlantas berupaya mengusut hal tersebut dengan melakukan pemeriksaan teknis tempat kejadian perkara.
“Kami masih perlu memeriksa barang bukti yang ada di lokasi kejadian dan di dashboard Jasa Marga untuk mengukur kecepatan dan perilaku pengemudi sebelum kejadian,” ujarnya.
“Namun kami belum bisa mengambil kesimpulan mengenai penyebab kecelakaan tersebut karena masih perlu dilakukan penyelidikan. Kami perlu merekonstruksi hasil olah TKP yang dilakukan kemarin. Penyebab kecelakaan di KM 92,” dia menyimpulkan.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR Lasarus menegaskan kondisi jalan tol tersebut belum ideal, terutama bagi kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi.
“Lubangnya banyak, saya lihat di banyak tempat, lubang airnya sangat dalam. Karena aspalnya mungkin sudah berkali-kali dilintasi. Jadi struktur lama masih trotoar lama. Sementara itu, mungkin ditanam berkali-kali. ,” kata Lasarus di KM 88B, Rabu (13/11/2024).
Lanjutnya, “Yang sangat ingin kami sampaikan adalah segala kemungkinan yang ada di lokasi tersebut, di kiri kanan jalan tol, yang dapat menimbulkan kecelakaan, agar segera diperbaiki sebelum terjadi kebutuhan.”
Selain itu, ia menambahkan, penyebab kecelakaan tersebut akan diselidiki lebih detail oleh Kurlant dan KNKT. Mereka dinilai hanya melihat infrastruktur atau kesiapan jalan dan prasarana.
“Komisi V bertanggung jawab terhadap pembangunan infrastruktur. Kita mendapat amanah untuk memantau seluruh pembangunan infrastruktur, baik yang pengadaannya dari APBN maupun tidak dari APBN tetapi digunakan oleh dan untuk masyarakat.” Dia berkata.
(Perintah/Mikrofon)