Jakarta, CNN Indonesia —
Hizbullah Lebanon dan Houthi Yaman menembakkan rudal balistik dan hipersonik ke Israel tengah, termasuk ibu kota Tel Aviv, pada Selasa (22 Oktober).
Dalam pernyataan kepada saluran Telegram yang dikutip Reuters, Hizbullah mengatakan mereka telah menembakkan roket ke beberapa lokasi militer Israel, termasuk pangkalan Glilot di Tel Aviv.
Terletak di pinggiran Tel Aviv, pangkalan Glilot adalah markas 8.200 unit intelijen militer Israel.
Hizbullah juga mengatakan pihaknya menembakkan roket ke beberapa posisi strategis Israel di pinggiran Tel Aviv dan menyerang pangkalan angkatan laut Stella Maris di barat laut kota pesisir Haifa di Israel utara.
Serangkaian serangan udara yang dilakukan Hizbullah membuat tentara Israel waspada, sehingga memicu sirene peringatan berbunyi di “Israel tengah”.
“Sekitar lima roket terdeteksi melintasi perbatasan Lebanon. Sebagian besar…berhasil ditembak jatuh,” kata militer Israel, mengutip kantor berita AFP.
Sirene militer Israel juga dibunyikan “di wilayah Galilea Atas dan Dataran Tinggi Golan bagian utara.” “
Israel mengatakan pihaknya mendeteksi sekitar 15 roket melintasi perbatasan Lebanon dan ditembakkan ke wilayah tersebut. Menurut pihak militer, sebagian roket jatuh, sedangkan sisanya jatuh di tanah terbuka.
Pada saat yang sama, menurut kantor berita Al-Jazeera, kelompok bersenjata Houthi Yaman, sekutu Hizbullah dan Hamas, melancarkan beberapa serangan udara di Israel tengah pada hari yang sama.
Juru bicara Houthi Yahya Sari mengatakan kelompoknya berhasil menargetkan pangkalan militer Israel di Tel Aviv menggunakan rudal balistik hipersonik.
Namun Sari tidak merinci pangkalan Israel mana yang menjadi sasaran serangan udara kelompok tersebut.
(h/h)