Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Komunikasi dan Akses Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kemenkominfo) menyampaikan strategi peningkatan penggunaan Palapa Ring yang berfungsi sebagai jaringan tulang punggung untuk mendukung komunikasi di ibu kota Indonesia.
Agar efektif, peningkatan komunikasi dilakukan di wilayah Palapa Ring Tengah yang mencakup wilayah layanan di Kalimantan Timur.
“Koordinasi telah dilaksanakan dengan berbagai kalangan, baik organisasi antara lain APJII, APJATEL atau dunia usaha/operator internet untuk bekerjasama memanfaatkan Palapa Ring, baik serat aktif maupun serat gelap (serat optik pasif) meningkat,” kata Plt. Manajer IT Services Divisi Bisnis, Komunikasi dan Informasi BAKTI, Yulis Widyo Marfiah, dilansir Antara.
Ring Palapa Tengah terbagi menjadi enam proyek yang menghubungkan wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara.
Proyek Palapa Ring Tengah 4 hingga Proyek 8 mencakup kabel serat optik sepanjang 3.102 km, yang terdiri dari 1.798 km kabel bawah laut dan 1.304 km kabel darat.
Khusus untuk wilayah Kalimantan Timur atau IKN, Palapa Ring Tengah menyediakan layanan dari Long Bagun – Sendawar atau proyek Palapa Ring Tengah 4.
BAKTİ Kominfo menyatakan Palapa Ring Tengah telah melanjutkan operasi perdananya sejak tahun 2018. Pada tahun 2018, kapasitas yang terpakai mencapai 20,17 persen atau 121 Gbps.
Setelah tujuh tahun beroperasi, pada 2024 kapasitas jaringan Palapa Ring Tengah akan termanfaatkan sebesar 44 persen atau 264 Gbps. Rinciannya, hingga 30 September 2024, penggunaan Proyek Palapa Ring 4 Sentral telah terpakai sebesar 12 Gbps.
Meskipun penggunaannya telah meningkat sejak diperkenalkan, BAKTI percaya bahwa diperlukan lebih banyak pengujian untuk menggunakan lebih banyak backlink.
Menurut Yulis, selain memperkuat kerja sama, pihaknya juga sudah menyiapkan banyak rencana lain untuk meningkatkan pemanfaatan Palapa Ring Tengah.
“Banyak rencana lain yang telah dilaksanakan, antara lain penerapan program bayar sesuai pemakaian, pemberian diskon bagi pelanggan lama dan masa depan, pengembangan produk, peninjauan subjek perubahan dan potensi perubahan, serta rencana jangka panjang ( LTC) sesuai ketentuan terkait,” kata Juli.
Selain itu, BAKTI Kementerian Informasi dan Komunikasi juga telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mampu memanfaatkan jaringan digital.
Salah satu kelompok pemberi bantuan adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berharap dapat memanfaatkan komunikasi digital untuk membawa usahanya ke tingkat yang lebih baik.
“Jaringan yang diusulkan ini bertujuan untuk memfasilitasi transaksi online, distribusi barang dan jasa di wilayah yang sebelumnya belum terjangkau serta mendekatkan pelaku usaha lokal dengan hadirnya perdagangan elektronik, yang pada akhirnya meningkatkan peluang dan benih usaha di tingkat nasional maupun internasional. negara dengan perekonomian yang lebih baik dan peningkatan taraf hidup masyarakat,” tutupnya. (ws)