Jakarta, CNN Indonesia —
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meluncurkan tiga program pada acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta pada Kamis (14/11).
“Bapak dan Ibu sekalian, dengan bangga saya umumkan tiga platform inovatif yang akan kita luncurkan hari ini. Yang pertama adalah IM3 Platinum,” kata Presiden, Direktur dan CEO Indosat Vikram Sinha pada Indonesia AI Day di Jakarta, Kamis (14/11).
IM3 Platinum merupakan platform yang akan memberikan pengalaman personal kepada 100 juta pelanggan Indosat. Pengalaman ini aman, bebas spam, dan berlangsung secara real time.
Kemudian, Indosat juga meluncurkan Sahabat AI, sebuah Large Language Model (LLM) open source yang dirancang untuk memahami konteks lokal dan mengisi kesenjangan yang tidak dapat diisi oleh model AI global.
Terakhir, Indosat juga meluncurkan Merdeka Cloud sebagai inisiatif demokratisasi AI bagi dunia usaha di tanah air.
“Pada akhirnya, Merdeka Cloud sangat efektif. Merdeka Cloud akan mendemokratisasi AI untuk semua bisnis,” kata Vikram.
“Dan saya sangat senang dan bangga bisa berbagi dengan Anda bahwa Merdeka Cloud didukung oleh NVIDIA dan Accenture,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Vikram mengucapkan terima kasih kepada pimpinan kedua perusahaan, Jensen Huang, pendiri dan CEO NVIDIA, serta Julie Sweet, presiden dan CEO Accenture, atas komitmennya membantu Indonesia mengembangkan kecerdasan buatan yang berdaulat.
Lebih lanjut, Vikram mengatakan filosofi gotong royong menjadi salah satu kekuatan Indonesia dalam mengembangkan berbagai hal, termasuk kecerdasan buatan.
Berpegang pada filosofi tersebut, Indosat berkolaborasi dengan berbagai mitra, mulai dari lokal hingga global, untuk memperkuat Indonesia.
“Dan atas nama Indosat dan seluruh mitra, saya berkomitmen untuk melatih 1 juta talenta digital di Indonesia pada tahun 2027,” kata Vikram.
Selain mengumumkan komitmen tersebut, Vikram juga mengumumkan insentif pinjaman GPU bagi pengguna GPU Merdeka dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, peneliti, hingga BUMN, dengan nilai insentif hingga Rp 30 miliar.
“Angka awal kami Rp 30 miliar, dan kalau mendapat bunga lebih, kami naikkan menjadi Rp 50 miliar,” ujarnya.
“Kami tidak ingin ada yang menganggap keterbatasan. Kita perlu mengeluarkan potensi Indonesia secara maksimal,” imbuhnya. (lom/dmi)